68 kasus per semester I tahun ini, tertinggi se-Jatim.
SIDOARJO – Wakil Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo, Sudjalil bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Sidoarjo, menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Acara dilaksanakan di Kantor Kecamatan Balongbendo, Selasa (13/6/2023) siang. Sosialisasi melibatkan pihak TNI, kepolisian, pemerintah desa dan tokoh-tokoh masyarakat.
Menurut Sudjalil, sosialisasi untuk memberikan pemahaman bersama pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak. Apalagi, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota delta lumayan tinggi.
“Kasus terus meningkat, butuh upaya bersama untuk melakukan pencegahan. Melalui sosialisasi dan pembinaan,” katanya.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, undang-undang perlindungan perempuan dan anak telah ada. Sehingga dibutuhkan pengetahuan terhadap faktor yang mendasari kekerasan, bagaimana mencegahnya, hingga ancaman pidananya.

“Sosialisasi agar dapat memberikan pemahaman sekaligus memberikan efek jera sesuai ancaman pidana terkandung dalam undang-undang,” tandasnya.
Kepala DP3AKB Sidoarjo, Ainun Amalia mengatakan, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi kasus tindak kekerasan.
Karena itu, sasaran sosialisasi difokuskan kepada faktor-faktor yang berpengaruh dalam lingkungan semisal tokoh masyarakat maupun guru.
Sementara itu, data realtime Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA), data kasus pelaporan kekerasan pada perempuan dan anak di Sidoarjo masih tertinggi di Jawa Timur, yakni sebanyak 68 kasus, dengan data input sebanyak 77 kasus. (ian/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS