SUMENEP– “Inspirasi kami menekuni dunia rias-merias itu ibu. Ibu begitu fasih dalam merias. Ibu pernah punya mimpi untuk punya salon. Sayangnya, karena tidak punya modal, Ibu tidak punya kesempatan untuk membuka salon atau tata rias sendiri. Nah, ternyata bakat itu, secara tidak sengaja turun ke kami, anak-anaknya,” tutur Suci Ferdiana mengingat masa awal dirinya memuturkan menekuni tata rias, Jumat, (4/6/2021).

Kemampuan Suci dalam merias didapat secara otodidak. Sejauh ini, dirinya memanfaatkan platform media sosial youtube untuk belajar tentang teknik merias: membedaki, melukis alis, merapikan gincu, dan lainnya.

Sekitar Agustus 2019, Suci dan adiknya memutuskan untuk menekuni bidang rias-merias secara total. Dengan modal 5 juta, Suci Make-up -begitulah mereka memberi label usahanya –membeli peralatan make-up, lampu ring, mahkota siger, dan satu pasang baju pengantin.

Perjalanan Suci Make-up dimulai dari perhelatan kecil-kecilan. Suci dan adiknya awalnya hanya merias pagar ayu mantan, anak-anak peserta karnaval, atau siswa peserta wisuda. Lambat-laun, Suci Make-up pun dikenal masyarakat Sumenep.

Ketika ditanya tentang prospek usaha merias, Suci menjawabnya dengan diplomatis. Menurutnya, segala usaha bergantung pada niat dan tekad pelakunya. Meski persaingan dunia make-up cukup ketat, Suci mampu mendapatkan lima sampai tujuh permintaan merias tiap bulannya.

“Sebelum pandemi, kita mendapatkan permintaan merias lima sampai tujuh orang. Tapi selama pendemi, permintaan itu turun drastis. Pembatasan kegiatan masyarakat juga berdampak pada kegiatan merias,” jelas Wakabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPC PDI Perjuangan Sumenep.

Berkaitan dengan tarif, Suci Make-up menawarkan tiga paket. Pertama, paket lengkap. Selain perias, Suci Make-up juga menyediakan fotografer, hyena, dekor, dan lainnya. Paket lengkap ini dibanderol dengan harga 20 juta rupiah. Kedua, paket akad saja dengan dekor kecil atau hanya halaman rumah. Untuk paket ini, Suci Make-up memberikan banderol dengan harga 3,5 juta rupiah.

“Kalau merias saja bergantung acaranya. Kalau hanya wisuda, ya tarifnya 150 ribu rupiah permuka. Kalau untuk arak-arakan, anak-anak kecil, kita bawa slow saja. Kita malah senang kalau merias anak-anak. Kita belajar pada mereka, ketika dirias ternyata mereka menghafal bacaan yang akan mereka tampilkan. Tapi, kami lebih banyak merias sesuai budget tuan rumah,” ujar Suci,

Meski tidak mematok harga yang tinggi, Suci Make-up tetap mempertahankan kualitasnya. Setiap perias memiliki karakter tersendiri. Karena itu, Suci Make-up menjaga pangsa pasar dengan pelayanan prima.

“Kami ini perias dengan tarif rakyat, tapi dengan hasil sesuai selera pejabat. Maka, urusan kualitas jangan ragu,” ujar Suci.

Di tengah persaingan tata rias yang ketat, Suci Make-up memanfaatkan media sosial untuk menggaet para pelanggannya. Platform media sosial instagram menjadi sarana yang cukup signifikan bagi Suci Make-up untuk mempromosikan usahanya.

“Silahkan kunjungi instagram kami, @sucimakeup.wo. Di sana, banyak foto hasil riasan kami. Juga ada nomor kontak. Jadi, kalau ada yang butuh riasan, bisa langsung kontak kami,” tegas Suci. (set)    

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS