SIDOARJO – Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia kembali menyosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai dengan metode pembayaran QRIS, Minggu (26/9/2021). Menariknya, di lokasi acara, puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) turut ambil bagian dengan memamerkan produk masing-masing.
Sosialisasi digelar kerja sama dari sejumlah pihak. Yakni Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KP BI) Jawa Timur, Yayasan Yayuk Edi Peduli, dan Tim Rumah Aspirasi Indah Kurnia. Acara dilaksanakan di Sekretariat Yayasan Yayuk Edi Peduli, Jl Raya Nilam Nomor 1, Perumahan Tambak Rejo Indah, Kecamatan Waru.
Sosialisasi diikuti dua ratusan peserta. Lima puluhan peserta hadir di lokasi, 174 peserta mengikuti secara virtual.
Indah Kurnia dalam pengantarnya mengatakan, ada banyak manfaat dalam penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Sebab dengan QRIS, setiap transaksi yang dilakukan otomatis terekam secara digital oleh bank.
“Semakin aktif transaksi menggunakan QRIS, semakin biru (baik) catatan nasabah yang terekam oleh bank,” kata Indah Kurnia.
Dengan keaktifan transaksi menggunakan QRIS, lanjut wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini, akan menjadi catatan positif bagi pengguna.
“Dan keuntungannya adalah, saat mengajukan kredit, bank akan percaya. Karena bank sudah mengetahui karakter calon debitur dari transaksi yang terekam dalam QRIS. Kalau bank sudah percaya, kredit tanpa agunan pun bisa,” kata Indah Kurnia.
Hal serupa juga ditegaskan Kepala KP BI Jawa Timur, Budi Hanoto. Karena itu, lanjut dia, kemajuan ekonomi Indonesia harus ditunjang dengan kemajuan teknologi.
“Ini memang harus terus dilakukan. Untuk transaksi yang efektif, ya pakai QRIS. Kalau transaksi manual terus, uangnya lama-lama kucel, transaksi juga tidak tercatat. Apalagi ini pandemi, juga ada risiko terpapar,” katanya.
Usai sosialisasi, Indah Kurnia dan Budi Hanoto serta sejumlah narasumber melihat berbagai produk yang dijajakan puluhan UMKM di lokasi acara. Puluhan UMKM ini sebagian besar binaan dari Tim Rumah Aspirasi Indah Kurnia.
Berbagai produk kerajinan dan kuliner diborong oleh Indah Kurnia. Diantaranya berbagai kerajinan seperti tempat tisu dari plastik bekas, berbagai camilan dan minuman herbal, hingga jajan tradisional.
Di salah satu meja UMKM kuliner, Indah Kurnia mengambil semacam kue risoles yang diketahui kemudian adalah jemblem. “Itu jemblem bu,” kata Lisa, pelaku UMKM tersebut. “Oh saya suka jemblem. Kalau makan jemblem, yang saya cari pasti gula merahnya,” kata Indah Kurnia.
Pada kesempatan itu Indah Kurnia juga menyempatkan berdialog dengan para pelaku UMKM. Wakil rakyat asal daerah pemilihan Surabaya-Sidoarjo ini memotivasi para pelaku UMKM untuk terus berinovasi.
“Kalau ada acara-acara seperti ini, jangan lupa bawa kartu nama serta katalog untuk informasi produk,” katanya. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS