Sabtu
27 September 2025 | 3 : 53

Soal Moderasi Umat Beragama dan Keamanan Publik, Begini Cara MuRah Menanganinya

pdip-jatim-241117-debat-akhir-jombang

JOMBANG – Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Mundjidah-Sumrambah paparkan bukti kemoderatan umat beragama dan cara-cara meningkatkan keamanan sosial di Kabupaten Jombang.

Pernyataan itu diungkapkan Cabup Mundjidah dalam sesi debat kedua pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Jombang, Sabtu (16/11/2024).

Pada salah satu pertanyaan yang diajukan panelis soal toleransi umat beragama, paslon Mundjidah Wahab dan Sumrambah yang diusung PDI Perjuangan dengan percaya diri memaparkan bukti kemoderatan dalam beragama di Kabupaten Jombang yang sangat baik.

“Komitmen kami menjaga kerukunan umat beragama, kami punya wadah FKUB, sehingga hal-hal kebutuhan umat beragama bisa terfasilitasi. Kita memfasilitasi agama lain, termasuk pembangunan tempat ibadah, pelantikan pendeta di Pendopo Jombang,” kata Mundjidah.

Selain itu, putri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Hasbullah itu menjelaskan pada era kepemimpinannya bersama Sumrambah, Pemerintah Kabupaten Jombang mendapat penghargaan dari Gubernur Jatim atas terciptanya kerukunan umat beragama di kota santri.

“Alhamdulillah mendapat penghargaan dari Gubernur Jatim,” ucapnya.

Hal tersebut, menurutnya, tidak lepas dari peran seorang pemimpin daerah dalam menyatukan ragam keyakinan yang ada.

Cawabup Sumrambah menegaskan, pemimpin menjadi tonggak utama dalam kehidupan umat beragama yang penuh moderasi.

Oleh karenanya, tambah dia, paslon MuRah berkomitmen untuk terus memenuhi porsinya sebagai pemimpin, yang selalu ada di tengah masyarakatnya.

“Kami orang yang mencoba semaksimal mungkin menempatkan pemimpin adalah pelindung dan pengayom umat beragama,” kata Sumrambah.

Lebih lanjut dia menerangkan, persoalan sosial yang kerap dirasakan belakangan ini, yakni soal keamanan dan kenyamanan publik.

Maraknya aktifitas gangster, pelaku tawuran dan kericuhan tak luput dari pembahasan malam itu.

Menurut Sumrambah, permasalahan ekonomi menjadi masalah utama terutama untuk anak muda, sehingga mereka tidak mampu melakukan aktualisasi diri.

Selain itu, politisi PDI Perjuangan tersebut mengatakan, minimnya ruang komunikasi yang intens antara pemimpin daerah dengan kelompok-kelompok tertentu juga bisa menjadi penyebabnya.

Sehingga, kebanyakan dari mereka pada akhirnya melampiaskan melalui aktivitas-aktivitas negatif.

Sumrambah lantas mencontohkan, bagaimana ruang komunikasi antar pemimpin dengan organisasi masyarakat atau kelompok masyarakat dapat meningkatkan lingkungan yang lebih positif.

“Kejadian menarik di Ploso, bagaimana SH Terate, Winongo, Nur Harias bersatu padu dalam kegiatan sosial di Kecamatan Ploso,” ujarnya. (fath/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

1.600 TPQ di Kabupaten Probolinggo Perlu Regulasi

KABUPATEN PROBOLINGGO — Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) sebagai lembaga pendidikan non formal turut dalam upaya ...
KRONIK

Bupati Ipuk Siapkan Bantuan Perbaikan Rumah Warga Terdampak Gempa

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mendatangi korban terdampak gempa 5,7 magnitudo di Kecamatan ...
KRONIK

Peduli Rakyat Kecil, PDI Perjuangan Jatim Rutin Gelar Jumat Berkah

SURABAYA – PDI Perjuangan Jawa Timur menunjukkan komitmennya untuk terus berada di barisan rakyat. Kali ini, ...
KRONIK

Jaga Kemanan dan Ketertiban Masyarakat, Bupati Fauzi Optimalkan Siskamling

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep akan mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) sebagai ...
KRONIK

Puluhan Hektare Kawasan Hutan Dilepas, Bupati Sugiri Dorong Pengukuran Batas Segera Rampung

PONOROGO – Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan melepas 27,73 hektare lahan kawasan hutan milik Perhutani di ...
LEGISLATIF

Garuda Indonesia Rugi Triliunan, Kanang: Wajib Reformasi Total!

SURABAYA – Kondisi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menjadi sorotan tajam DPR RI setelah maskapai ...