JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ada dinamika di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pemilihan calon wakil presiden bagi Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi isu bahwa PBNU keberatan apabila Mahfud MD dipilih sebagai cawapres mendampingi Jokowi.
“Ini kan dinamika yang biasa terjadi jelang penetapan. Kami mendengarkan, memperhatikan hal tersebut,” kata Hasto di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Menurut Hasto, koalisi Jokowi tentunya akan mendengar masukan yang berkembang dari berbagai pihak, termasuk dari PBNU.
Menurut dia, Megawati Soekarnoputri juga terus melakukan komunikasi intensif dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin. Apalagi, ketiganya bersama Mahfud MD juga sama-sama bertugas sebagai Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP).
“Sehingga seluruh aspirasi tentu saja itu bagian dari dinamika politik menjelang penetapan capres cawapres, dan itu menjadi biasa,” ujarnya.
Mengenai sosok Mahfud yang dianggap tidak mewakili NU, Hasto enggan berkomentar. Dia mengaku tidak bisa memberikan penilaian apakah seorang mewakili NU atau tidak.
Sementara saat ditanya apakah nama Mahfud MD yang belakangan menguat akan dievaluasi karena dinamika yang terjadi di PBNU, menurut Hasto, hal tersebut kembali kepada Jokowi.
“Pada prinsipnya kami hormati hak politik presiden, siapapun yang jadi pendamping Jokowi harus bisa kerja sama dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, terkait persiapan pendaftaran Jokowi dan cawapresnya ke KPU, Presiden Jokowi mengirim utusan ke rumah Megawati Soekarnoputri, Rabu (8/8/2018) malam.
“Tadi saya juga menerima utusan dari Pak Jokowi untuk melakukan persiapan-persiapan terkait dengan rencana pendaftaran calon di KPU,” ungkap Hasto.
Utusan Jokowi itu datang di sela pertemuan Megawati bersama Hasto, Puan Maharani, dan Pramono Anung. Pertemuan itu juga membahas tentang perkembangan kerja sama partai politik pengusung Jokowi dalam Pilpres 2019.
“Di mana para sekjen, para parpol pengusung Jokowi telah mengadakan langkah-langkah konsolidasi terkait dengan visi-misi kemudian struktur tim kampanye dan juga kunjungan ke KPU,” kata Hasto.
Terkait pendaftaran Jokowi ke KPU, Hasto mengatakan hal itu akan dilakukan pada hari Jumat (10/8/2018) atau hari terakhir pendaftaran capres dan cawapres. “Kita rencanakan pada hari Jumat pendaftaran akan dilakukan,” ujar Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS