NGAWI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Agus Black Hoe Budianto, menggelar sarasehan dan buka bersama dengan komunitas pencak silat di Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kerukunan antarperguruan silat dalam menyambut Hari Raya Idulfitri.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai perguruan silat yang tergabung dalam paguyuban pencak silat, di antaranya PSHT, PSHW, IKS PI, Pagar Nusa, Gubug Remaja, Tapak Suci, dan Persinas Asad.
Dalam keterangannya, Agus Black Hoe menekankan pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman. Ia mengajak seluruh perguruan silat untuk tetap menjunjung tinggi nilai persaudaraan dan kebersamaan, meskipun memiliki perbedaan dalam teknik maupun tradisi.
“Dengan menyatukan keberagaman pencak silat di Kabupaten Ngawi, kita bisa menciptakan kehidupan yang guyub, rukun, damai, dan sejahtera,” ujar Agus Black Hoe, Rabu (26/3/2025).
Sebagai Anggota Komisi D DPRD Jatim, ia mengakui bahwa setiap perguruan memiliki identitas dan kebanggaan masing-masing. Namun, ia yakin bahwa dengan seringnya pertemuan dan dialog bersama, perbedaan tersebut dapat dilebur menjadi semangat persatuan.

“Apabila sering berkumpul dan berdiskusi dalam satu wadah, rasa gengsi yang ada di setiap perguruan akan terkikis secara alami,” tambahnya.
Selain mempererat kerukunan, Agus Black Hoe juga menekankan pentingnya pembinaan bagi para pesilat. Ia mendorong adanya fasilitas yang mendukung pengembangan atlet pencak silat, sehingga mampu melahirkan bibit unggul yang bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita sudah punya contoh atlet pencak silat asal Desa Rejuno yang berhasil berkiprah di ajang internasional. Ini harus menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya,” tegasnya.
Sarasehan ini juga menjadi sarana edukasi bagi komunitas pencak silat dalam membentuk lembaga yang legal, seperti koperasi atau yayasan, guna mendukung keberlangsungan dan pengembangan organisasi mereka di masa depan. (and/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS