Selasa
26 November 2024 | 9 : 25

Sarankan Menteri yang Sibuk Nyapres Mundur, Said Abdullah: Lebih Gentle

pdip-jatim-said-abdullah-070821-2

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan MH Said Abdullah, menyarankan para menteri ekonomi mundur dari posisinya jika memang ingin berfokus mengejar Pemilu 2024.

Menurut Said, sejak dilantik menjadi menteri, yang bersangkutan bersumpah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pembantu presiden.

Presiden pun sudah berjanji kepada rakyat untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya. Maka tugas menteri sebagai pembantu presiden, sebut Said, tidaklah mudah, apalagi menteri-menteri bidang ekonomi.

“Saat ini bangsa kita masih didera pandemi Covid-19 meskipun telah menunjukkan flattening the curve. Tapi pemulihan ekonomi akibat pandemi tidak serta-merta langsung pulih,” kata Said kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).

Menteri-menteri bidang ekonomi, lanjut Said, memiliki tanggung jawab besar, dan perlu bekerja ekstra keras untuk memulihkan perekonomian nasional.

Menurut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini, dengan memikirkan pemulihan ekonomi nasional saja, para menteri ekonomi tidak akan memiliki waktu, tenaga, dan kesempatan untuk memikirkan yang lain.

Agenda pemulihan ekonomi nasional, tambah Said, adalah menyangkut hajat hidup rakyat banyak. Perhatian terhadap hajat hidup orang banyak ini, menurutnya, tidak bisa dirangkap dengan pekerjaan atau urusan lainnya, seperti mengurusi pencapresan.

“Saya kira lebih gentle bila para menteri, khususnya pada bidang ekonomi, lebih baik mundur dan mengurusi pencapresannya daripada mengurusi tugas dan tanggung jawabnya sebagai menteri, sekaligus memanfaatkan posisinya sebagai menteri ekonomi untuk masuk dalam bursa pencapresan,” tegasnya.

“Risikonya pilihan program dan kebijakan untuk menyukseskan program Presiden Joko Widodo akan ternomorduakan atau setidaknya rawan digunakan untuk kepentingan dia dalam pencapresan. Tentu ini sangat tidak elok dan, bila hal ini terjadi, sebaiknya Presiden segera mengganti menteri yang bersangkutan,” imbuh politisi dari Sumenep Madura ini.

Said mencontohkan adanya konflik kepentingan, seorang menteri bidang ekonomi memasang video dirinya di layar ATM bank Himbara. Menurutnya hal itu tidak elok.

“Sudah sepantasnya bila yang dipasang di layar ATM adalah Presiden Joko Widodo, bukan dirinya. Sebab, dia hanya pembantu presiden. Ini sekadar contoh kecil konflik kepentingan itu,” pungkas Said. (yols/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...