PROBOLINGGO – Sanksi tegas dijatuhkan PDI Perjuangan kepada kader-kadernya yang terbukti membuat onar selama proses konsolidasi organisasi di akhir tahun ini. Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Keagamaan DPD PDI Perjuangan Jatim, HM Buchori, saat membuka acara sosialisasi juklak musancab, konfercab, dan konferda yang digelar DPC Kota Probolinggo.
“Pembuat onar, gegeran sesama kader selama berlangsungnya proses konsolidasi akan dintindak tegas oleh partai. Dijatuhi sanksi pecat,” tegas Buchori di Sekretariat DPC Kota Probolinggo, Senin (24/11/2014) malam.
Pasalnya, lanjut Buchori, DPP partai telah membuat aturan yang jelas sebagai petunjuk pelaksanaan musancab, konfercab, dan konferda, berupa SK DPP No 066 dan 067 tahun 2014.
“Substansi dari dua SK tersebut adalah pelaksaanaan demokrasi Pancasila. Sehingga tidak ada voting, sekaligus mempersempit ruang gerak money politics,” kata HM Buchori.
“Kalau aturan sudah dibuat secara tegas, menutup celah terjadinya geger antar kader termasuk money politics, kalau dilanggar ya dipecat,” tambah dia.
Pada kesempatan sebelumnya, Ketua DPC Indi Eko Yanuarto dalam pidatonya mengatakan, proses konsolidasi organisasi adalah hal yang biasa dalam setiap organisasi. Namun, pelaksanaan konsolidasi di PDI Perjuangan pada periode kali ini berbeda dengan periode sebelum-sebelumnya.
“Untuk mengusulkan dan memilih ketua di setiap tingkatan dilakukan dengan musyawarah mufakat. Tidak lagi dengan voting,” katanya.
Lantaran itu Indi Yanuarto berharap konsolidasi organisasi terlaksana dengan lancar tanpa ada gejolak. “Saya berharap, ketua terpilih nantinya, mulai dari PAC dan DPC, bisa tetap memerahkan Kota Probolinggo,” jelasnya. (her)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS