SURABAYA – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah, Kamis (29/8/2024) menyatakan bahwa partainya telah menentukan Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad, atau yang dikenal dengan Gus Hans sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
“Pasangan Tri Rismaharini dan Gus Hans mewakili corak kultural di Jawa Timur. Risma representasi nasionalis, sedangkan Gus Han mewakili santri. Bu Risma mewakili kaum perempuan, dan Gus Han mewakili anak muda. Bu Risma representasi dari figur berpengalaman panjang dalam karir jabatan publik, dan Gus Han mewakili intelektualitas. Jadi mereka berdua pasangan yang saling melengkapi,” ujar Said.
Risma adalah Wali Kota Surabaya dua periode 2010-2020. Wanita segudang prestasi saat memimpin Kota Surabaya tersebut saat ini dipercaya oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial sejak 2020 sampai sekarang.
Di tangan Risma, Surabaya melesat mendapatkan berbagai penghargaan internasional. Di tangannya pula, Kota Surabaya menjadi lebih elok dengan taman-taman kota, dan menjadi sarana rekreasi sehat dan murah untuk warganya.
Risma juga mengembangkan Surabaya Single Window (SSW) yang merupakan layanan publik berbasis elektronik pertama di Indonesia.
Sedangkan KH Zahrul Azhar Asad atau Gus Hans pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang dan Wakil Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang.
Gus Hans yang juga sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional telah malang melintang di dunia akademik.
“Hari ini pasangan Risma-Gus Han akan kami daftarkan secara resmi di KPU Jawa Timur. Insya Allah pasangan Risma dan Gus Han akan membawa pemerintahan di Jawa Timur lebih bisa dipercaya rakyat,” ungkapnya.
“Miris, sebagai wilayah basis santri, tetapi pemerintahannya belakangan ini diobok-obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau pemerintahannya tidak amanah, dan tidak jujur, sulit Jawa Timur bisa lebih maju. Risma; Gus Hans akan resik resik kotoran di pemerintahan,” sambung Said yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan itu.
Politisi asal Sumenep, Madura itu lantas menyebutkan tanda bahwa Jawa Timur belum maju. Meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, ungkap Said, kemiskinan di Jawa Timur lebih tinggi dari nasional.
“Kemiskinan di Jawa Timur mencapai 9,79 persen, sedangkan kemiskinan tingkat nasional 9,03 persen. Saya yakin pengalaman Risma membenahi Surabaya dan tugas jadi Menteri Sosial akan bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur lebih cepat,” ujarnya.
Ketua Banggar DPR itu berharap, pilkada saat ini, khususnya di Jawa Timur bisa berlangsung jujur, adil, demokratis.
“Saya berharap pilkada serentak ini, khususnya di Jawa Timur sebagai tempat adu prestasi dan gagasan. Cukup saat pileg dan pilpres kemarin saja sebagai pengalaman pahit. Jangan lagi kita memilih pemimpin karena sembako dan uang. Kalau itu dasarnya, pemerintahannya pasti korup,” tutur Said.
“Pilihlah pemimpin yang rekam jejaknya baik, berprestasi, punya visi dan program yang konkret, serta punya kejujuran. Karena itu kami hari ini menghadirkan Risma-Gus Hans mendaftar je KPU Prop Jatim, pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS