Kamis
10 April 2025 | 10 : 28

RS Lapangan Tembak Surabaya Buka Lowongan Ratusan Dokter dan Perawat

pdip-jatim-eri-cahyadi-100721-1

SURABAYA – Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedungcowek, Surabaya, membutuhkan antara 100-200 relawan dokter dan perawat.

Tenaga dokter umum dan perawat itu nantinya akan mendapatkan gaji, dikontrak dan bisa juga diperpanjang. Pendaftarannya bisa langsung menghubungi drg. Migit di nomor 083854341818 atau Thyar di nomor 081358976548.

“Jadi, kami butuh sekitar 100-200 orang perawat dan dokter umum. Nanti pasiennya Insya Allah sekitar 1.000 orang kalau sudah beroperasi semuanya,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).

Kualifikasi untuk tenaga dokter umum adalah memiliki ijazah, usia maksimal 50 tahun, tidak harus mempunyai surat tanda register (STR) dokter. Tenaga dokter ini akan diterbitkan surat izin praktek (SIP) sementara dan harus sehat jasmani dan rohani.

Sedangkan untuk tenaga perawat kualifikasinya adalah harus memiliki ijazah, usia maksimal 50 tahun, tidak harus mempunyai STR, melainkan akan diterbitkan SIP sementara dan harus sehat jasmani dan rohani.

Saat ini, RSLT Kedung Cowek masih belum digunakan pasien Covid-19 karena masih menunggu tabung oksigen.

“Rumah Sakit Lapangan Tembak belum terisi karena nunggu tabung oksigennya. Nantinya oksigennya jadi satu,” jelas Eri Cahyadi.

Menurut dia, rumah sakit baru itu harus ada tabung oksigennya, dan sampai saat ini belum datang. Namun begitu, dia memprediksi Jumat sore akan datang dan pemasangannya akan dibantu pihak Samator.’

Tentunya, lanjut dia, oksigen itu sangat diperlukan pada saat RSLT itu menerima pasien Covid-19. Apalagi, jika pasien itu sesak nafas atau pun saturasinya turun.

Makanya, ketika tabung oksigennya itu sudah datang, maka akan langsung dilakukan pemasangan dan dengan segera RSLT itu akan segera dioperasionalkan atau menerima pasien Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pasien tidak bisa langsung datang ke RSLT menggunakan ambulans, melainkan harus melalui mekanisme rujukan dari puskesmas.

Hal ini diterapkan untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat.

Supaya kami tidak tertinggal untuk tracing. Jadi yang membawa ke sini puskesmas. Kalau warga langsung datang pakai ambulans ke sini tidak bisa,” ujarnya.

Selain itu, imbuh Febria, ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien Covid-19 ingin menjalani perawatan di RSLT. Yakni membawa KTP, KK serta hasil tes usap PCR positif baik dari puskesmas ataupun laboratorium lain. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

MILANGKORI

Petani Blitar Kesulitan Jual Gabah saat Musim Panen, Andri Minta Bulog Transparan

BLITAR – Kelompok tani di wilayah Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menggelar acara halal bihalal dan tasyakuran ...
HEADLINE

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Soroti Sejumlah Ketimpangan di LKPJ Gubernur 2024

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur menyoroti sejumlah ketimpangan dalam Laporan Keterangan ...
SEMENTARA ITU...

Ranwal RPJMD Surabaya 2025-2029 Disepakati, Fokus Transformasi Menuju Kota Dunia

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD resmi menyepakati Rancangan Awal (Ranwal) Rencana ...
EKSEKUTIF

Gerusan Bengawan Madiun Mengancam Jalan Desa, Bupati Ony Siapkan Langkah Darurat

NGAWI – Tebing sungai Bengawan Madiun di Desa Banjaransari, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi kerap tergerus aliran ...
LEGISLATIF

Puan Dorong Ada Mitigasi Guna Antisipasi Dampak Melemahnya Rupiah terhadap Kehidupan Rakyat

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini telah menembus angka Rp ...
LEGISLATIF

Widarto: DPRD Jember Punya Hak Memberi Masukan Terkait RPJMD

JEMBER – Anggota DPRD Kabupaten Jember berhak memberikan masukan pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah ...