Rabu
12 Maret 2025 | 11 : 38

RPH Milik Pemkab Lamongan Sepi, Begini Solusi Ning Darwati

pdip-jatim-dprd-lamongan-10092021-ning-darwati-a

LAMONGAN – Berbagai fasilitas dimiliki rumah potong hewan (RPH) milik Pemkab Lamongan tak membuat masyarakat tertarik memanfaatkan layanan jasa yang tersedia. Hal tersebut menjadi sorotan Anggota Komisi B DPRD Lamongan, Hj Ning Darwati.  

RPH dimaksud antara lain RPH Sidoharjo, RPH Pucuk tepatnya sebelah timur kantor Kecamatan dan RPH Babat. RPH tersebut dilengkapai dengan instalasi pengolahan limbah tersendiri. Bahkan, RPH Sidoharjo, dilengkapi dengan fasilitas alat pemotongan hewan yang canggih serta cold storage.

Selain itu, RPH milik Pemkab Lamongan yang dibangun pada tahun 2013 dengan anggaran Rp 4 miliar tersebut sudah mengantongi sertifikasi halal dari MUI dan sertifikat NKV (nomor kontrol veteriner). Sehingga setiap daging yang keluar dari RPH ini sudah dijamin halal dan higienis.

Namun, sampai dengan saat ini, masih sedikit sekali warga yang menggunakan fasilitas tersebut dengan baik.

Sepinya RPH tersebut menuai komentar dari anggota Komisi B DPRD Kabupaten Lamongan Ning Darwati. Wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu berharap pihak Pemkab Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) untuk mencari solusi.

“Tak sedikit loh, anggaran yang diserap untuk RPH itu. Kalau sampai sepi sangat tidak seimbang dengan PAD yang dihasilkan. Untuk itu Disnakkeswan harus punya terobosan agar diminati masyarakat untuk memotongkan sapinya ke RPH,” ujar Ning, Jumat (10/9/2021).

Jika masyarakat, tutur Ning, lebih memilih untuk memotongkan sapinya ke RPH tersebut, secara otomatis PAD Lamongan akan bertambah. “Ya, tapi memang tidak semudah itu untuk menertibkan masyarakat maupun para pengusaha jagal sapi,” katanya.

Ning juga meminta Disnakkeswan Lamongan agar sejumlah pengusaha jagal sapi yang ada di Kabupaten Lamongan ditertibkan. Karena menurutnya, pengusaha jagal sapi disinyalir tidak memiliki ijin RPH.

“Saya menduga mereka (jagal sapi) tidak ada yang memiliki ijin RPH. Rata-rata mereka hanya memiliki Izin Gangguan atau Hinder Ordonnantie (HO) saja,” katanya.

Permasalahan tersebut harusnya ada solusi dengan melibatkan Disnakkeswan, pengusaha jagal sapi, pemuda (milenial) dan pihak pemerintah desa setempat agar duduk bersama.

Jika mereka (pemuda) dilatih pengawasan pemotongan, menurut Ning, maka akan bisa memberikan lapangan pekerjaan. “Berdayakan anak-anak lulusan SMA dan Sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan. Tentunya butuh proses tapi semua itu harus dilakukan dengan niat yang pasti,” tutur anoota DPRD 3 periode ini.

“Saya yakin, jika ini dilakukan selain menambah PAD Lamongan juga bisa memberikan lapangan pekerjaan baru bagi para milenial,” pungkas Ning Darwati. (ak/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Suratun Nasikhah Sampaikan Pokir DPRD Kabupaten Blitar, 3 Hal Ini Jadi Prioritas Utama

BLITAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar menggelar rapat raripurna dengan agenda penyampaian ...
KRONIK

Sinergikan CSR, Bupati Lukman Minta Pengelolaan Program Sesuai Kebutuhan Masyarakat

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, menegaskan bahwa pengelolaan program Corporate Social Responsibility ...
EKSEKUTIF

Sosialisasi Program Prioritas Banyuwangi, Bupati Ipuk Keliling Masjid

BANYUWANGI – Pada bulan Ramadan, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, melakukan keliling masjid-masjid untuk ...
SEMENTARA ITU...

Pemkot Surabaya Integrasikan Aduan yang Masuk DPRD dengan Aplikasi WargaKu

SURABAYA – Pemkot Surabaya terus berupaya mempercepat pelayanan publik, salah satunya dalam penyelesaian aduan ...
SEMENTARA ITU...

Jelang Lebaran, Ning Ita Salurkan Bansos kepada Ratusan Tukang Becak

MOJOKERTO – Pemkot Mojokerto memberikan bantuan sosial berupa uang tunai kepada 301 tukang becak, Selasa ...
LEGISLATIF

Komisi B DPRD Jember Bakal Sidak Perumahan yang Fasum Fasosnya Tak Penuhi Standar

JEMBER – Komisi B DPRD Jember bakal sidak lokasi perumahan yang fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial ...