SURABAYA – Saat Pilkada Surabaya 2015 lalu, Tri Rismaharini memilih maju lewat jalur parpol, yakni PDI Perjuangan, dalam pencalonannya sebagai wali kota. Padahal, dia saat itu sangat dikenal, khususnya oleh masyarakat Kota Surabaya.
Berpasangan dengan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Whisnu Sakti Buana, Risma memenangkan Pilkada Surabaya secara mutlak.
Menurutnya, kalau saat itu dia memilih jalur independen, terkesan bernafsu cari jabatan. (Baca: Meski Diperhitungkan, Cagub DKI Tak Harus Risma)
“Kalau fatsunnya di agama tidak boleh meminta jabatan. Kemudian kenapa aku tidak independen, kalau independen aku punya nafsu untuk cari jabatan itu,” ungkap Risma, saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat (12/3/2016).
Meski maju lewat jalur parpol, Risma menegaskan, tidak ada mahar sama sekali. Yang dilakukan, menjalin komunikasi dengan jajaran pengurus PDI Perjuangan hingga anak ranting.
“Kemarin aku turun juga sama mereka, sama PAC, sama ranting. Tapi nggak ada yang namanya mbayar. Coba tanya PAC, ada nggak yang terima uang dari aku, nggak ada. Karena kalau mau menang, ya kita harus gandeng semua,” tegasnya.
Terkait isu Basuki Cahaya Purnama (Ahok) yang akan maju lewat jalur independen di Pilgub DKI Jakarta 2017 karena tidak mau bayar mahar yang diminta PDIP, Risma dengan tegas menyangkal.
“Tidak begitu ceritanya. Saya yakin Pak Ahok juga nggak dimintai uang,” tuturnya.
“Kalau misal kita, Pak Ahok diminta deket dengan PAC, Ranting, itu ya iya-lah, agar mesin partai itu bergerak,” lanjut Risma.
Menurutnya, sampai di tingkatan bawah, mesin di PDI Perjuangan itu ada. Bukan cuma Ranting (tingkat desa) tapi hingga Anak Ranting (tingkat RW). “Menurut saya itu (soal Ahok diminta mahar) medianya menerjemahkan sendiri,” ujar Risma.
Terkait namanya yang disebut bakal diusung PDI Perjuangan di Pilkada DKI 2017, Risma menegaskan akan tetap melanjutkan amanah sebagai Wali Kota Surabaya di periode keduanya ini.
Menurutnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah tahu keinginannya untuk tetap berada di Surabaya. “Jadi enggak kalau saya ke DKI,” ujarnya, sambil menyatakan siap diterjunkan dalam Pilkada DKI untuk membantu memenangkan jago yang diusung PDI Perjuangan.
Dia pun mengaku sudah mempunyai konsep membangun Jakarta. “Biasanya kan aku belajar sambil melihat. Jadi kalau aku sering ke sana bisa menganalisa bagaimana caranya membangun di situ (Jakarta),” ungkap Risma. (sa)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS