SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, punya anak yang memiliki kebutuhan khusus bukanlah aib.
Bahkan, sebut Risma, orang tua yang besar hati menjaga buah hatinya meski dalam keterbatasan disabilitas, adalah orang yang luar biasa.
Saat memperingati Hari Disabilitas Internasional di Taman Surya, Sabtu (9/12/2017), Risma menyampaikan rasa terima kasih kepada para kepala sekolah, guru, khususnya orang tua yang berbesar hati mau membawa anak-anaknya keluar rumah dan tampil di depan umum.
“Saya tahu tentu tidak mudah. Tapi saya yakin keikhlasan bapak ibu membesarkan mereka adalah kebaikan yang tidak ternilai. Hari ini, tolong tidak ada yang boleh bersedih ya, tidak usah malu, anak itu anuegrah bapak ibu, bagaimanapun keadaanya,” tutur Risma.
Sebab, lanjut dia, anak-anak tersebut derajat dan nilainya sejajar dengan anak-anak pada umumnya. “Para orang tua tidak perlu berkecil hati. Tuhan sudah merencanakan hidup yang indah bagi mereka dan kita semua,” kata Risma.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Taman Surya kali ini dimarakkan dengan kegiatan Dolanan Anak. Ada sebanyak 1200 anak disabilitas di Surabaya yang mengikuti kegiatan aneka lomba ini.
Anak-anak dengan segala keterbatasan yang dimiliki terlihat ceria dan antusias mengikuti serangkaian acara tersebut.
Bahkan, beberapa dari mereka yang hendak mengikuti karnaval berkeliling menggunakan berbagai macam atribut dari barang bekas yang didaur ulang menjadi barang yang memiliki fungsi, unik dan kreatif.
Sebelum memulai karnaval dan melepas peserta, Risma mengajak semua anak yang hadir untuk melakukan senam ringan dengan iringan musik. Bersama instruktur senam, dia mengimbau anak-anak untuk bergerak dan mengikuti gerakan.
“Ayo semua gerak biar sehat. Yang masih di belakang ayo maju, jangan malu,” ajaknya kepada para orang tua, guru dan anak-anak disabilitas.
Saking semangatnya, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu turun dari atas panggung untuk memberi semangat kepada anak-anak disabilitas yang duduk menggunakan kursi roda.
Risma tampak mengajak komunikasi penyandang disabilitas dan minta bantuan kepada panitia agar membantu anak-anak ketika karnaval dimulai.
“Tolong panitia untuk membantu anak-anak yang memakai kursi roda,” pintanya sambil mendorong kursi roda seorang penyandang disabilitas.
Melalui kegiatan ini, dia ingin membuat semua orang tahu bahwa meski dengan segara keterbatasan dan kebutuhan khusus penyandang disabilitas memiliki hak yang sama sebagai anak.
Perhatian dan kasih sayang tetap mereka butuhkan untuk bisa berkembang dan kuat menjalani hari-harinya.
Meski berbeda, ujar Risma, namun bukan mereka pantas untuk disepelekan. Justru harus didukung agar tidak sampai patah semangat dan minder.
Usai melakukan sambutan, Risma memberangkatkan satu per satu peserta karnaval yang memutari kawasan Taman Surya.
Di akhir acara, Risma membagikan beberapa hadiah perlombaan yang berhasil diraih anak-anak penyandang disabilitas. Di antaranya lomba bina diri, mewarnai, menggambar, karnaval, yel-yel, bowling, pentas seni, lomba fashion melalui pakaian daur ulang yang dimulai sejak 13 November. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS