MADIUN – Masa reses anggota MPR RI Mindo Sianipar dimanfaatkan dengan menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil)-nya.
Kali ini, Ketua DPP PDI Perjuangan tersebut menggelar Dengar Pendapat Masyarakat-MPR RI dengan Tema Sidang Tahunan MPR RI.
Kegiatan itu dilaksanakan di gedung serbaguna kantor DPC PDI Perjuangan Kota Madiun, Sabtu (10/12/2022) siang.

Acara tersebut dihadiri ratusan kader dan simpatisan serta jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan lengkap pengurus anak cabang, ranting dan anak ranting se-Kota Madiun.
Momentum ini dimanfaatkan masyarakat yang hadir, untuk menyampaikan uneg-uneg atau aspirasi mereka.
Mulai dari permasalahan pertanian, pupuk, kesejahteraan, kesehatan, ancaman radikalisme, hingga bagaimana memenangkan PDI Perjuangan dalam Pemilu 2024.

“Ini forumnya kan dengar pendapat masyarakat, pada dasarnya kalau program kita kan pemilihan dan pelantikan presiden. Tapi kalau masyarakat tidak siap untuk bicarakan itu paling tidak saya bisa memperoleh apa pendapat mereka, apa yang dirasakan selama ini, apa yang dirisaukan dan sebagainya itulah tadi muncul toh,” terang Mindo Sianipar usai acara.
Dia menambahkan, berbagai informasi dan aspirasi hasil dari dengar pendapat dengan masyarakat ini akan disampaikan dan dirapatkan pada kelompok rapat MPR.
“Seperti itu tadi disampaikan masalah kehidupan berbangsa dan bernegara, yang paling mengkhawatirkan Pancasila akan diubah,” bebernya.

“Kalau PDI Perjuangan kalah kan ngeri juga, karena itu kita juga bahas bagaimana memenangkan PDI Perjuangan untuk mengamankan Pancasila. Kalau masalah presidennya siapa tunggu saja nanti tidak akan lama lagi ibu Megawati akan putuskan,” sambung Mindo.
Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Madiun Anton Kusumo menyambut positif langkah yang dilakukan Mindo Sianipar.
Sebagai wakil rakyat sekaligus kader PDI Perjuangan yang duduk di legislatif, sebut Anton, dengar pendapat dengan masyarakat ini merupakan salah satu sarana yang positif untuk menyerap keinginan masyarakat. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS