JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus melakukan real count atau penghitungan suara Pilpres 2019 usai pencoblosan 17 April. Hingga Sabtu (4/5/2019) sore, jumlah suara real count yang sudah masuk mencapai 65,8 persen dari seluruh Indonesia.
Hasilnya, pasangan capres cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin masih mengungguli pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan real count yang dimuat dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU pukul 16.45 WIB, dengan suara masuk 535.244 dari 813.350 TPS (65.80734%) adalah sebagai berikut:
Nomor Urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin: 56,12 persen atau 56.620.383 suara.
Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 43,88 persen atau 44.266.004 suara.
Sementara itu, komisioner KPU Viryan Azis menegaskan, Situng KPU dalam Pemilu 2019 tidak akan dihentikan. “Situng ini baru akan dihentikan setelah semuanya selesai di-entry,” ujar Viryan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2019).
KPU merasa, Situng merupakan salah satu bentuk transparansi dalam melakukan rekapitulasi suara nasional Pemilu serentak 2019. “Itu adalah hak publik dalam mendapatkan informasi,” jelasnya.
Apabila terdapat kesalahan di dalam memasukkan data ke Situng, lanjut Viryan, KPU tak lantas menghentikan sistemnya. KPU melakukan perbaikan terhadap kekeliruan tersebut sembari sistem itu tetap berjalan.
Dia menambahkan, penghentian Situng dapat berdampak negatif terhadap semua pihak yang sedang memantau proses jalannya rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 secara nasional. Sebab, hanya melalui Situng, siapapun dapat mengakses dokumen C-1 dari penjuru Tanah Air.
“Apakah ada peserta Pemilu yang bisa mengakses formulir C-1 autentik dari seluruh TPS dalam bentuk soft copy dengan mudah kalau tidak dengan Situng? Tidak ada. Ya jadi Situng itu kebutuhan kita bersama,” ujar Viryan.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelumnya melaporkan KPU ke Bawaslu karena Situng KPU dinilai banyak melakukan kesalahan. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS