JAKARTA – Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo memberi perhatian lebih kepada kiai, santri dan pondok pesantren.
Ma’ruf Amin mendapat cerita bahwa Jokowi dianggap sebagai santri Situbondo.
Menurutnya, Jokowi dianggap sebagai santri Situbondo karena ada hubungan keilmuan.
“Yang mengajari agama Pak Jokowi itu alumni senior dari Situbondo,” ungkap Ma’ruf Amin di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).
Ma’ruf mengatakan Jokowi tidak mondok di Situbondo. Jokowi, kata Ma’ruf, hanya dianggap sebagai santri Situbondo karena ada kesamaan dalam jalur keilmuan.
“Bukan mondok, tapi ada hubungan keilmuan. Nah biasa, di dalam situasi jalur keilmuan ada kesamaan, dianggap sebagai santri,” jelas Ma’ruf.
“Jadi dia belajar agama kepada seorang guru yang dia alumni dari Situbondo. Oleh karenanya dianggap dia punya jalur keilmuan dan dianggap santrinya Situbondo.
Jokowi membuktikan kecintaannya kepada kiai dan santri dengan memilih cawapres berasal dari santri. Padahal, kata Ma’ruf, Jokowi bisa saja memilih cawapres dari kalangan politisi, profesi dan ahli ekonomi.
“Kita berdua sama-sama dari santri, jika Jokowi santri di Situbondo dan Ma’ruf Amin dari Tebuireng,” jelasnya.
Dia mengungkapkan hal ini karena merasa prihatin adanya berita hoaks yang tersebar di media sosial yang menuding Jokowi beragama non-muslim. Padahal Jokowi mencintai kiai dan santri.
“Kita jangan mempercayai berita hoaks yang menyebar fitnah itu,” tutur Kiai Ma’ruf. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS