JAKARTA – Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kelurahan Pandurusa, Kecamatan Air Tembaga, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
“Saya hadir di sini mewakili pemerintah untuk memberikan bantuan. Mungkin jumlahnya belum seperti yang diharapkan tetapi inilah bentuk simpati kami kepada masyarakat yang sedang terkena musibah,” ujar Puan, sebagaimana siaran pers kepada media, Senin (13/2/2017).
Politisi PDI Perjuangan ini meninjau SD Katolik Santo Andreas, Kelurahan Tandurusa, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, didampingi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan jajarannya. Setibanya di sana, mereka disambut Wali Kota Bitung Max J Lomban.
Puan minta masyarakat setempat tidak kembali dulu ke rumah masing-masing karena situasi belum aman. Meski sekolah diliburkan, dia minta agar proses belajar mengajar tetap berlangsung.
“Yang penting keamanan diri dan keluarga dulu demi untuk menghindari kalau sewaktu-waktu ada banjir susulan,” katanya.
Dia memastikan, bantuan alat berat segera dikerahkan untuk membantu mengatasi dampak banjir dan longsor. Di samping itu, bantuan makanan juga akan tercukupi.
Puan kemudian menyerahkan bantuan antara lain 500 kasur, 1.000 selimut, 10 unit genset, 10 buah tiang air, 15 sekop pasir, beras dan ikat kaleng seberat satu ton, serta dana untuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, sebesar Rp 200 juta.
Dalam laporannya, Wali Kota Max menyampaikan, bahwa korban hilang sebenarnya bukan karena korban banjir bandang. Namun karena melaut dan belum juga pulang hingga kini.
”Korban banjir bandang hanya dua yang luka berat dan sedang kami tangani,” jelas Max.
Menurut data terakhir BPBD Sulut, bencana tersebut menghancurkan 1.132 rumah dan longsor sebanyak 30 rumah, sementara 4.622 jiwa kini mengungsi. Sejumlah korban luka berat kini tengah ditangani di rumah sakit terdekat. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS