SOLO – Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani memberikan apresiasi kepada 40 program dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, dalam melakukan inovasi pelayanan publik yang hasilnya sudah dirasakan masyarakat.
Penyerahan penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik merupakan rangkaian kegiatan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017.
Top 40 Inovasi Pelayanan Publik merupakan Inovasi yang sangat terpuji dari hasil seleksi inovasi pelayanan publik sebanyak 3.054 inovasi yang diikuti kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta BUMN dan BUMD.
Melalui Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), setiap kementerian dan lembaga serta pemda ditugaskan mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangannya untuk menjalankan GNRM yang diwujudkan melalui lima gerakan sosial.
Lima gerakan sosial itu, yakni Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu.
Lima gerakan tersebut diwujudkan secara nyata melalui aparatur sipil negara, kelembagaan, dan program kegiatan setiap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang berorientasi pada upaya untuk meningkatkan pelayanan publik.
Puan menegaskan, GNRM membutuhkan keteladanan. Salah satu wujud nyata keteladanan yang harus diwujudkan pemerintah adalah memberikan peningkatan pelayanan publik yang semakin baik, ramah, dan simpatik bagi rakyat.
Yakni, pelayanan yang tepat waktu, tepat prosedur, tepat biaya, tepat pelayanan, yang memberikan kepuasan kepada rakyat. “Dengan semakin meningkatnya pelayanan publik, akan semakin terbangun budaya bermartabat dan berkemajuan,” kata Puan.
Hal ini disampaikan Puan, saat membuka Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (25/8/2017). PKN Revolusi Mental ini berlangsung 25-27 Agustus 2017.
Kegiatan tersebut menandai digulirkannya program GNRM selama 2,5 tahun. Kemenko PMK adalah leading sector program GNRM.
Puan menambahkan, kegiatan PKN Revolusi Mental Indonesia pertama di Solo memiliki makna penting dan strategis sebagai upaya memperkuat arah dan praktik GNRM.
“Dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk mengambil bagian dalam memelopori dan memperkuat praktik perubahan untuk kemajuan Indonesia,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS