MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Dr. Sri Untari mengingatkan pada kepala daerah di Malang Raya agar memperhatikan hal-hal yang terkait sosial ekonomi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai Minggu (17/5/2020).
Menurut Untari, PSBB membutuhkan kesiapan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jangan remehkan psikologis masyarakat. Kita harus meyakinkan mereka untuk tetap tenang,” katanya, Minggu (17/5/2020)
Terkait itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini memberikan lima catatan dalam pelaksanaan PSBB Malang Raya. Pertama, sosialisasikan dengan luas lewat medsos warga dan iklan off line.
“Warga harus paham tentang PSBB. Jangan sampai kita menerapkan PSBB, tapi kerumunan tetap. Kita harus meyakinkan masyarakat, PSBB dilaksanakan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Kedua, tambah dia, masyarakat jangan dibuat takut, kalau tercekam rasa takut, dipastikan imun-nya akan turun, sehingga virus akan mudah masuk menular. Ketiga, bansos selesaikan dengan adil.
“Jangan sampai tidak merata penyalurannya, agar tidak menimbulkan keributan dan pertengkaran di masyarakat. Keempat, petugas lebih ramah. Jangan kereng. Pakai pendekatan humanis/ kemanusiaan,” harap Untari.
Untuk yang kelima, Untari minta Pemerintah Kota Malang untuk memerhatikan mahasiswa yang kos dan tidak bisa pulang ke daerahnya.
“Sebagai kota pendidikan, maka perhatikan betul anak-anak kos yang tidak bisa pulang. Kasih mereka makan dengan kupon, bekerja sama dengan warung yang dekat dengan tempat anak kos. Jadi warungnya laku, anak-anak kos bisa makan,” tuturnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS