SIDOARJO – Kader muda PDI Perjuangan, Prabata Ferdiansyah resmi menjadi anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo periode 2024-2029. Pria berusia 25 tahun asal Kecamatan Tarik tersebut bakal memperjuangkan kesejahteraan petani, pembenahan infrastruktur dan UMKM di Kabupaten Sidoarjo.
Di usianya yang masih muda, Prabata sapaan akrabnya sempat tak menyangka dipercaya masyarakat dalam mengemban amanah sebagai wakil rakyat. Ya, Putera kedua dari kepala desa Kedinding Kecamatan Tarik tersebut mampu meraup sebanyak 11.023 suara di dapilnya (Dapil IV).
“Berkat dukungan masyarakat, terutama di dapil saya, saya bisa seperti sekarang (anggota legislatif),” ungkap Prabata saat ditemui di DPRD Sidoarjo, Kamis, (12/9/2024).
Prabata bercerita, sejak bergabung dengan organisasi sayap PDI Perjuangan, Taruna Merah Putih, dia semakin tertarik untuk menekuni dunia perpolitikan. Bahkan angan-angan ingin menjadi anggota legislatif pun kini terjawab sudah.
Ada beberapa hal yang ingin diperjuangkan setelah menjadi anggota legislatif. Pertama di sektor pertanian. Sejak kelas VIII SMP, dia sudah berkecimpung di dunia pertanian. Ayahnya (saat itu) yang menjadi ketua Gapoktan di wilayah Tarik, membuat dirinya membagi waktu untuk turut serta membantu dalam mengelola pertanian.
“Namanya kios tani. Kebetulan kami yang membantu distribusi pupuk subsidi kepada petani. Misal luasan sawahnya berapa, kira-kira butuh berapa pupuk. Itu ada takarannya,” jelasnya.
Di wilayah Tarik, hampir 70 persen mata pencaharian warga ada di sektor pertanian. Sedangkan pembagian pupuk subsidi semakin tahun makin tidak akurat (penyusutan). Sehingga pupuk subsidi yang diberikan kepada petani tidak seimbang dengan jumlah luasan lahan yang dimiliki petani.
Hal inilah yang menjadikan alasan Prabata terjun di dunia politik dan memperjuangkan nasib petani terutama yang ada di wilayah kecamatan Tarik. Dia mengakui, selama ini lebih senang ketemu dan dekat dengan para petani. Bahkan saat safari politik mencalonkan diri sebagai wakil rakyat Prabata juga memohon doa restu kepada sebagian besar petani.
“Saya melihat potensi petani besar, keinginan saya nantinya, saya ingin pupuk harus ada sebuah keadilan dari apa yang dihasilkan dan dibutuhkan petani juga harus seimbang. Karena biasanya yg dibutuhkan kurang, tapi hasilnya diharuskan maksimal. Itu nggak bisa,” tegasnya.
Selain di sektor pertanian, Prabata juga ingin adanya keberlanjutan infrastruktur. Menurutnya, kawasan Tarik merupakan kawasan yang juga banyak menyumbangkan pajak daerah. Sebab, di kawasan Tarik juga terdapat industri besar. Namun faktanya, perbaikan infrastruktur seringkali dianaktirikan.
Di samping itu, sektor ekonomi kreatif juga tak kalah pentingnya untuk kesejahteraan masyarakat di kawasan Tarik. Terlebih saat ini banyak warga masyarakat yang sudah mengandalakan digital marketing untuk keberlanjutan bisnisnya.
“Harus ada perubahan untuk ke depannya. Sebab, masyarakat di sana masih banyak yang belum mengenal apa itu digital marketing. Sehingga konsumennya ya di situ saja. Mungkin nanti kita bantu untuk memberikan sosialisasi, dan pelatihan-pelatihan jika diperlukan terutama untuk pengembangan usahanya,” tandasnya. (hd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS