TULUNGAGUNG – Terus bermunculannya klaster Covid-19 di sekolah, utamanya di jenjang SMA membuat Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo semakin prihatin.
Dia pun langsung memanggil Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung –Trenggalek untuk menyikapi masalah tersebut.
Maryoto juga memanggil pemangku kebijakan pendidikan lainnya. Yakni Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung.
“Kacabdin Pendidikan Provinsi Jatim saya panggil karena meningkatnya kasus Covid-18 di tempat pendidikan dan kita tahu varian Omicron itu sangat cepat menularnya,” ujar Maryoto Birowo di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (7/2/2022).
Menurut kader PDI Perjuangan ini, sekarang sudah waktunya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah utamanya di SMA/SMK dan MA untuk kembali ke PTM terbatas. “Apalagi di Kabupaten Tulungagung level PPKM naik dari level 1 menjadi level 2,” tandasnya.
Dia mengapresiasi langkah yang sudah diambil dalam mengatasi munculnya klaster Covid-19 di sekolah. Yakni dengan menyetop sementara PTM di sekolah yang terjadi klaster.
“Sekarang pembelajaran perlu ditata kembali akibat adanya peningkatan kasus Covid-19. Ini semua untuk melindungi anak-anak kita,” ujar Maryoto.
Selain sudah terjadi klaster di SMA, sebutnya, saat ini sudah pula muncul kasus positif Covid-19 di SMPN 1 Tulungagung. “Itu yang positif di SMPN 1 merupakan kakak adik dengan yang siswa SMAN 1 Boyolangu,” ungkapnya.
Bupati Maryoto mengingatkan agar setiap sekolah dapat menyadarkan seluruh siwa-siswinya untuk tertib dalam penerapan prokes. Semuanya untuk menghindari penularan Covid-19.
“Dan rencananya yang untuk siswa tingkat SMA akan kembali ke PTM Terbatas 50 persen,” bebernya. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS