Rabu
16 Juli 2025 | 2 : 56

Pramono Anung: Ujaran Kebencian di Medsos Akan Berkurang

pdip-jatim-pram-univ-padang1

PADANG – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan, demokrasi kita sekarang ini dikendalikan oleh media sosial (medsos). Ke depan orang mungkin tidak akan membaca koran dan menonton televisi lagi, karena semua sudah ada di gadget masing-masing.

“Bahkan jika saat saya berada di sini ditayangkan dalam bentuk streaming, apa yang saya katakan sudah bisa dilihat orang di mana saja,” kata Pramono Anung saat pidato Dies Natalis Ke-64 Universitas Negeri Padang, di Auditorium Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, Sabtu (20/10/2018).

Bahwa potret masyarakat kita sekarang ini di media sosial penuh dengan kebencian, menurut Seskab, ini adalah bagian dari proses pendewasaan politik kita. Dia menyampaikan keyakinannya, cepat atau lambat yang seperti ini akan berkurang.

Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini mengatakan, kita harus belajar dari masyarakat Sumatra Barat, antara alim ulama, dan cendikiawan itu selalu mendapatkan ruang dan tempat untuk membangun negerinya.

“Jadi sebenarnya tiga pilar (legislatif, eksekutif, yudikatif) di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sumatra Barat sudah diterapkan. Bahkan harus diberikan apresiasi karena semua pilkada di Sumbar tidak pernah ada tercederai,” ungkap Seskab seraya menambahkan, demokrasi yang sebenarnya adalah demokrasi yang seperti itu, dimana berbeda pendapat, berbeda pilihan adalah hal yang biasa saja.

‘Role’ Model Demokrasi

Dalam pidatonya, Pramono Anung juga mengemukakan, bahwa dunia luar melihat Indonesia sebagai role model demokrasi. Semua pemimpin dunia selalu memberikan apresiasi kepada Indonesia atas jalannya demokrasi yang dianggap sudah mengalami proses pendewasaan.

Dia menegaskan, kita boleh berbeda pilihan politik, karena perbedaan-perbedaan yang tumbuh di masyarakat tidak perlu harus disamakan.

“Yang menjadi kekuatan kita adalah keberagaman itu, karena persatuan kita, karena Indonesia yang begitu luas dan bisa menyelesaikan segala persoalan yang ada secara demokratis,” tuturnya.

Terkait Pemilu 2019, Seskab mengajak para mahasiswa Universitas Padang agar menggunakan hak pilih masing-masing, karena suara dari satu dua orang akan sangat berarti.

“Pilihlah dengan rasional, jangan pilih dengan emosional, karena pada 2019 kita akan menentukan arah kita dalam jangka panjang sebagai negara yang mempunyai demokrasi, sebagai negara Islam terbesar di dunia,” ucap Seskab seraya menyampaikan harapannya, mudah-mudahan pilihan demokrasi kita di tahun 2019 akan membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia ke depan. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...
KRONIK

Banyuwangi Mulai Cek Kesehatan Gratis Anak dan Remaja, Bupati Ipuk: Menjaga Masa Depan Bangsa

BANYUWANGI – Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dan remaja (usia 7-18 tahun) yang dicanangkan Presiden ...