Kamis
02 Oktober 2025 | 10 : 01

Ponorogo Jadi Tuan Rumah Peringatan Hari Santri Nasional ke-X Tahun 2025

PDIP-Jatim-Sugiri-Sancoko-01102025

PONOROGO – Kabupaten Ponorogo ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-X tahun 2025 yang jatuh pada 22 Oktober mendatang.

Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, usai menerima sejumlah tokoh pesantren Jawa Timur di Rumah Dinas Bupati Ponorogo (Pringgitan), pada Senin (29/9/2025).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Pengasuh Ponpes Termas Pacitan, KH. Luqman Harist Dimyathi, Pengasuh Ponpes Darul Ulum Jombang, KH. Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, dan Pimpinan Ponpes Ploso Kediri, Ibu Nyai Munif Djazuli.

Bupati Sugiri menjelaskan, peringatan HSN tahun ini akan menjadi momentum deklarasi Gerakan Ayo Mondok (GAM), yaitu sebuah gerakan yang menekankan pentingnya pendidikan karakter di pesantren.

“Gerakan ini sangat bagus. Kurikulum pondok bukan hanya soal ilmu atau ngaji, tapi juga transfer karakter melalui keteladanan para kiai. Maka GAM ini menjadi gerakan serentak untuk membangun kesadaran pentingnya mondok,” ujar Sugiri.

Meski demikian, politisi PDI Perjuangan itu belum memastikan tanggal pasti pelaksanaan HSN yang akan digelar di Alun-Alun Ponorogo.

“Tanggal menyusul, akan kami rapatkan lagi termasuk rangkaian acaranya,” lanjutnya.

Sementara itu, KH. Luqman Harist Dimyathi mengungkapkan bahwa pemilihan Ponorogo sebagai pusat peringatan HSN bukan tanpa alasan. Bumi Reog memiliki akar peradaban pesantren yang kuat. Salah satunya Pesantren Tegalsari yang didirikan Kiai Ageng Muhammad Besari sekitar tahun 1675.

“Berangkat dari sejarah itu, kami ingin memboyong HSN ke Ponorogo. Selain perayaan, akan digelar Halaqoh Nasional di Ponpes Mayak. Reog Ponorogo juga akan tampil, karena sudah diakui Unesco,” ujar Kiai Luqman.

“Harapan kami, pesantren juga bisa menyusul diakui sebagai warisan budaya dunia,” lanjutnya.

Gus Hans juga menambahkan, pihaknya tengah menyusun roadmap agar pesantren bisa diakui sebagai kebudayaan intangible oleh Unesco.

“Pesantren bukan lembaga baru, sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Hubungan pesantren dan budaya sangat erat, dan itu akan kami tunjukkan lewat acara ini,” ujarnya.

Tak hanya itu, Gus Hans juga mengungkapkan akan melaunching Gramedia Network, jejaring media pesantren se-Indonesia yang akan menjadi garda terdepan publikasi kegiatan pesantren. (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Eri Cahyadi ‘Kick Off’ Program Surabaya Kota Wakaf

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi melakukan kick off program “Surabaya Kota Wakaf” ...
KRONIK

Persoalan yang Harus Dijawab Negara, Erma: Bagaimana Petani Sejahtera dan Jadi Pilar Utama Kedaulatan Pangan

BLITAR – Suasana Istana Gebang, rumah masa kecil Bung Karno di Kota Blitar pada Rabu (1/10/2025) terasa berbeda. ...
HEADLINE

Tanam Pohon Bodhi di UGM, Megawati Dorong Riset dan Inovasi Anak Bangsa

YOGYAKARTA – Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, melakukan penanaman pohon Bodhi di Universitas Gadjah Mada ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Tegas Dukung Larangan Rangkap Jabatan di BUMN

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap larangan rangkap jabatan bagi pejabat ...
LEGISLATIF

Binti Luklukah DPRD Tulungagung Salurkan Bantuan pada Yayasan Peduli ODGJ dan Lansia Terlantar

TULUNGAGUNG – Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Binti Luklukah, menyalurkan bantuan ...
LEGISLATIF

Fery Sudarsono Usul Dapur MBG Berbasis Desa

MADIUN – Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Madiun, Fery Sudarsono, menilai evaluasi program nasional makan bergizi ...