Oleh Gus Dr. Sholikh*

POLITIK sandal jepit merupakan simbol kekuatan politik PDI Perjuangan. Ungkapan ini disampaikan oleh MH. Said Abdullah, Ketua Banggar DPR RI dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, pada saat kegiatan Peringatan Nuzulul Qur’an yang dilaksanakan oleh DPD Bamusi Jawa Timur, 31/3/2024 di Surabaya.

Tulisan ini mencoba menafsirkan makna dari pernyataan MH Said Abdullah terkait makna politik sandal jepit sebagai simbol kekuatan PDI Perjuangan. Berdasarkan kajian Ifan Prasya, ada enam makna filosofis yang bisa kita ambil pelajaran dari sandal jepit.

Dari enam makna filosofi tersebut, saya pakai untuk memahami posisi penting PDI Perjuangan dalam kanca perpolitikan di Indonesia, yang selama perhelatan tiga kali pemilu -2014, 2019 dan 2024- selalu menang atau hattrick. Tentu capaian ini sebuah prestasi politik yang luar biasa dan belum ada partai politik di Indonesia yang menyamai. Dan ini menunjukkan bahwa PDI Perjuangan adalah partai politik pilihan dan dicintai mayoritas masyarakat Indonesia.

Enam makna politik sandal jepit itu, antara lain, pertama, semahal dan sebagus apapun sandal jepit tetap saja di bawah. Makna politiknya, walaupun PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu tiga kali berturut-turut, tetap merendah, tidak jumawa; selalu tetap di bawah bersama rakyat dan wong cilik.

Kedua, sandal jepit selalu rela dilepas untuk hal yang besar. Makna politiknya, orientasi atau tujuan politik PDI Perjuangan selalu bergerak ke depan untuk kemajuan, kesatuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Bukan politik kerdil yang hanya berorientasi kelompok atau golongan, tetapi untuk visi Indonesia yang lebih luas dan besar ke depan.

Ketiga, sandal jepit setia dan sabar menunggu pemiliknya. Makna politiknya, sikap politik PDI Perjuangan selalu menjaga komitmen politik. Tidak mudah berkhianat hanya demi kepentingan politik sesat, dan selalu sabar dalam berpolitik. Walau dihujat dan ditinggalkan para kader, PDI Perjuangan tetap berdiri kokoh dan setia kepada tanah air Indonesia.

Keempat, sandal jepit selalu siap jika dibutuhkan. Makna politiknya, PDI Perjuangan selalu hadir di tengah masyarakat Indonesia, melalui kebijakan -kebijakan pro rakyat demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Selain itu, PDI Perjuangan selalu hadir membantu untuk meringankan dan menyelesaikan persoalan rakyat, mulai persoalan ekonomi, kemiskinan, pendidikan, bencana, pengangguran dan sebagainya.

Kelima, sandal jepit bergaul tanpa pandang bulu. Makna politiknya, PDI Perjuangan selalu berada di tengah dan merangkul semua suku, agama, ras dan golongan yang ada di tengah masyarakat. PDI Perjuangan selalu terbuka bagi semua kelompok masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. Artinya PDI Perjuangan adalah rumah kebangsaan dan politik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Keenam, sandal jepit selalu dicari dan tidak ingin hilang. Makna politiknya, PDI Perjuangan selalu di hati dan ingatan rakyat Indonesia. Hal itu terbukti dari kepercayaan rakyat menjatuhkan pilihan politik ke PDI Perjuangan sehingga menang hattrick dalam sejarah pemilu di Indonesia. Hal itu juga menjadi bukti PDI Perjuangan dicintai, dicari dan disayang rakyat Indonesia.

Demikian tafsir politik terkait makna dari politik sandal jepit, simbol kekuatan politik PDI Perjuangan. Semoga PDI Perjuangan selalu berdiri bersama di tengah wong cilik. (*)

*Direktur InSID For Research and Humanity Indonesia & Pengkaji Pemikiran Bung Karno