BANYUWANGI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat paripurna dengan agenda pemyampaian pidato sambutan Bupati Banyuwangi masa jabatan 2025-2030.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, didampingi Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menyampaikan pidato perdana setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Sugianto dan mengikuti pembekalan atau retreat di Akmil Magelang.
“Kita sudah melewati masa sulit bersama. Covid-19 yang lalu betul-betul membawa kita pada keterpurukan kesehatan, ekonomi dan mental. Namun kita bersama memilih untuk bangkit, memulihkan bersama-sama, rebound kembali,” ujar Ipuk di hadapan anggota dewan.
Selama 3,5 tahun, tambahnya, Banyuwangi terus bisa berbenah. Berbagai program pemulihan membuahkan hasil. Di antaranya, angka kemiskinan turun menjadi 6,54 persen, bahkan lebih rendah dibanding sebelum pandemi. Sementara tingkat pengangguran berhasil ditekan hingga 4,03 persen pada tahun 2024.
Pendapatan per kapita masyarakat meningkat menjadi Rp62,09 juta, lebih tinggi dibandingkan daerah sekitar. Hal itu menunjukkan, perekonomian Banyuwangi terus bergerak ke arah yang lebih baik.
Di sektor pendidikan, 5.911 pelajar mendapatkan bantuan pendidikan, sementara 833 mahasiswa menerima beasiswa Banyuwangi Cerdas agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Kami menyadari betul, membenahi Banyuwangi tidak bisa sedikit orang, sebagian orang apalagi sendirian. Kita harus bersama-sama, mengupayakan bersama dan keberhasilannya untuk semua. Karena itu dengan semangat “Maju Bersama untuk Semua,” terang Ipuk.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan,momentum perbaikan Banyuwangi harus dimaknai sebagai sebuah keberlanjutan dalam membangun Banyuwangi lebih baik.
Banyuwangi sudah masuk sebagai pusat aglomerasi pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur. Dengan keunggulan sumber daya alam, Banyuwangi diharapkan mewarnai daya saing perekonomian nasional dan global.
“Kami meyakini, Banyuwangi memiliki daya saing global. Kita hanya perlu mencari pengungkit yang tepat, dengan infrastruktur yang lebih mantap, investasi meningkat. Dan kepercayaan terhadap birokrasi yang kuat mampu mempercepat Banyuwangi maju ekonominya,” tegasnya.
Untuk periode 2025-2030, Ipuk menyiapkan program prioritas pembangunan cepat atau quick win. Setidaknya ada tiga prioritas, yakni prioritas utama yang berfokus pada akselerasi pengentasan kemiskinan, kemudian prioritas wajib yang mencakup program pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata.
“Ketiga adalah prioritas pengungkit, dengan penguatan sektor unggulan rakyat, mempercepat pemerataan infrastruktur dasar, sosial, ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup, mempercepat digitalisasi layanan publik dan ASN berbudidaya kerja BerAKHLAK,” terangnya.
Ipuk akan memperkuat akses pendidikan dengan beasiswa kuliah untuk 1.000 mahasiswa dan program zero drop out bagi pelajar. Selain itu, pemkab akan membangun Institut Seni Indonesia untuk mencetak talenta kreatif.
“Di bidang kesehatan, Banyuwangi menargetkan jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk, pembangunan rumah sakit di wilayah selatan, serta pusat jantung dan stroke di RSUD Blambangan untuk menangani penyakit tidak menular,” jelas Ipuk.
Pembangunan infrastruktur akan diperkuat dengan penyelesaian Jalan Lintas Timur (JLT) dan Jalan Lintas Selatan (Pansela), serta peningkatan 518 ruas jalan kabupaten guna memperlancar distribusi ekonomi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemkab akan memperbaiki 10.000 rumah tidak layak huni (RTLH), membangun 30.000 titik lampu penerangan jalan umum (LPJU), serta mempercepat pembangunan TPA Wongsorejo dan TPST Karetan.
Program revitalisasi juga menjadi prioritas, termasuk pembangunan Pasar Banyuwangi dan revitalisasi kawasan Inggrisan sebagai pusat ekonomi dan sejarah daerah.
Program digitalisasi layanan publik juga dipercepat guna memastikan birokrasi yang lebih efisien, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Visi, misi, sasaran pembangunan, dan quick win yang telah kami sampaikan adalah wujud dari tekad kami untuk membawa Banyuwangi menuju masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
“Kami percaya bahwa dengan kerja keras, gotong royong, dan dukungan dari seluruh masyarakat, kita bisa mencapai tujuan besar ini,” tandasnya. (ars/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS