BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggelar program Jagoan Digital karena dinilai sukses melahirkan talenta-talenta muda di bidang bisnis rintisan (startup).
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa alumni dari program Jagoan Digital tersebut telah mampu bersaing untuk bekerja di startup-startup besar nasional.
“Program Jagoan Digital tidak hanya melahirkan startup lokal, tapi lebih dari itu kami melihat program ini menjadi wadah talenta yang bisa jadi siap untuk bekerja di startup-startup besar nasional. Beberapa contoh dari alumni program jagoan digital menjadi tim di startup besar, seperti Blibli dan Traveloka,” ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Selasa (15/11/2022).
Selain itu, ada pula beberapa alumni yang meraih prestasi di tingkat nasional. Seperti Top 3 Artifical Intelligence Huawei dan Top 10 Wirausaha Kemenpora, ada juga yang berhasil meraih beasiswa LPDP Columbia University.
Bupati Ipuk menjelaskan, Jagoan Digital yang menjadi rangkaian program Jagoan Banyuwangi itu diluncurkan sejak 2021. Jagoan Digital juga merupakan program inkubasi yang fokus mengembangkan anak muda dan startup lokal Banyuwangi.
“Ini adalah investasi jangka panjang bagi kami, bagaimana mengajak anak muda lokal untuk berkolaborasi dan terus berprestasi dalam hal-hal positif,” jelasnya.
Pengembangan program Jagoan Digital, tambah politisi PDI Perjuangan itu, ke depan akan melibatkan bisnis rintisan nasional, seperti Gojek, Grab, Qasir dan DOT Technology untuk ikut serta mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi.
Tahun ini, Jagoan Digital diikuti oleh 126 anak muda dari 42 tim yang terpilih untuk ikut bootcamp dengan mentoring secara hybrid. Mentoring dilakukan mulai dari 7-9 November via daring, dan tanggal 14-15 November berlangsung tatap muka di Banyuwangi. Nantinya, mereka akan mempresentasikan pitch desk, 30 November 2022.
“Kami berharap program ini akan melahirkan anak-anak muda yang tidak hanya menguasai model bisnis dan teknologi digital, namun juga punya kepekaan sosial dan berkontribusi dalam membangun Banyuwangi,” tuturnya, dengan penuh harap.
Berbagai mentor dari professional startup ternama Indonesia mulai Project Leader di Stealth Digital Banking, Kholifatul Ummah, CEO & Founder of MAPID, Bagus Imam Darmawan, Co-founder & CEO Indiekraf Indonesia, M. Ziaelfikar Albaba, CEO DOT Indonesia, Billtraviano Harda, Co-Fonder & President Qasir.id, Rachmat Anggara, dan juga terdapat akademisi dari Universitas Brawijaya Malang, Stikom Banyuwangi, dan masih banyak lainnya.
Jagoan Digital Batch II masing-masing tim dihadapkan langsung dengan permasalahan prototipe startup, mulai dari desain UI/UX, hingga customer journey yang berkaitan dengan aplikasi buat. Selain itu mereka juga diajarkan Growth Mindset, Networking, Business Model Canvas, dan Validasi Pasar.
Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso, mengatakan bahwa peserta program Jagoan Digital tahun meningat dua kali lipat. Para peserta juga membawa ide dan platform yang menarik.
“Peserta tahun ini meningkat dua kali lipat dari tahun lalu. Tidak hanya kuantitas, secara kualitas pesertanya juga ada peningkatan. Mereka ikut dan datang dengan berbagai ide dan platform yang menarik,” ujarnya.
Sementara itu, Khalifatul Ummah, salah seorang mentor Project Leader di Stealth Digital Banking mengatakan bahwa Jagoan Banyuwangi bisa jadi solusi pengaplikasian teknologi di industri, utamanya pada industri kecil dan menengah (IKM).
“Ini bisa jadi solusi menciptakan ekosistem ekonomi kreatif dan digital Banyuwangi, serta menjadi media digital kebutuhan IKM,” ujarnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS