SURABAYA – Surabaya akan mempunyai Kebun Raya Mangrove (KRM) seluas 200 hektare. Realisasi pembuatan Kebun Raya Mangrove tersebut saat ini disiapkan Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Kementerian PU Perumahan Rakyat.
Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Indonesia sampai sekarang belum ada kebun raya yang khusus mangrove. “Kalau tidak salah ini mungkin yang pertama di dunia,” kata Risma, kemarin.
Selain menyiapkan lahan di kawasan pantai timur Surabaya, saat ini proses penetapan kebun raya sedang dikonsultasikan dengan pihak Yayasan Kebun Raya yang akan membantu bagaimana prosedur pembentukan kebun raya.
Risma mengatakan, luas kebun raya mangrove yang akan dibangun adalah sekitar 200 hektar. Tapi, saat ini pemkot baru siap sebanyak 50 hektar lahan.
Oleh karena itu, tahun ini Pemkot Surabaya akan memulai pembebasan lahan untuk kebun raya.
Risa menjelaskan, kawasan kebun raya ini akan beda dengan wisata mangrove yang saat ini sudah ada. Sebagaimana konsep kebun raya, di kawasan tersebut akan banyak fungsi edukasi dan keilmuannya.
“Kalau yang wisata ya wisata, kalau kebun raya ini akan banyak mengambil fungsi sainsnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, pembangunan KRM ini tidak akan murni menggunakan APBD Kota Surabaya. Namun sebagian besar akan menggunakan dana APBN.
Pengembangan KRM ini ada beberapa alasan. Di antaranya ada kebutuhan melindungi Kota Surabaya dari banjir rob, yakni menjaga kawasan pesisir dengan sabuk alami berupa hutan mangove.
Jika dilihat antusiasme kebun raya sebagai wisata, dia optimistis akan banyak yang berminat mengunjungi.
Selain lantaran ini akan jadi yang pertama di Indonesia, antusiasme warga untuk mengunjungi wisata edukasi mangrove juga sangat besar.
Nantinya, KRM juga akan menjadi pusat penelitian khusus mangrove. Pengelompokan jenis mangrove juga akan dilakukan agar masyarakat agar bisa mengetahui jeni-jenis mangrove yang tumbuh di pesisir.
Selain itu, konsep lainnya juga akan diletakkan di KRM layaknya Kebun Raya Bogor. “Jadi nanti para peneliti akan datang ke Surabaya untuk melihat keindahan KRM dan ekosistemn yang ada,” jelasnya.
Dia berharap, pengembangan kawasan tersebut akan semakin membuat para pengunjung semakin nyaman. Tidak hanya untuk bersantai, tetapi konsep baru yang nantinya disajikan juga menambah edukasi masyarakat. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS