JOMBANG – Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDI Perjuangan di Pilbup Mojokerto 2024, Ikfina Fahmawati-Gus Dulloh bakal membentuk BUMD (Badan usaha milik daerah) untuk memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Mojokerto.
Fokus utama BUMD pertanian, sebut cabup Ikfina, adalah untuk menjaga stabilitas harga komoditas yang acap kali anjlok ketika panen raya sehingga merugikan petani.
BUMD tersebut nantinya bakal menyerap hasil panen dengan harga yang tidak merugikan para petani.
“Nanti ke depan kita berpikir untuk mempunyai BUMD yang akan fokus menstabilkan harga panen dari para petani. Kalau perlu jika harganya murah, biar dibeli oleh BUMD dengan harga yang bagus dan kita masih terus berproses,” katanya di Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto, Senin (11/11/2024).
Terdapat lima hal yang menjadi perhatian paslon berakronim Idola Rakyat itu untuk memperkuat sektor pertanian yakni, dengan memenuhi kebutuhan air, ketersediaan pupuk, serta tenaga kerja dan alat-alat produksi pertanian (Alsintan).
Selain itu, dalam tataran birokrasi adalah dengan menyiapkan BUMD untuk menjaga harga komoditas pertanian saat panen dan pasca panen.
“Kita fokus di sektor ekonomi, karena yang melibatkan banyak angkatan kerja, ada tiga bidang di Kabupaten Mojokerto yaitu pertanian, pariwisata dan perdagangan. Terutama sektor pertanian untuk mendukung Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan” ungkap Cabup petahana yang diusung PDI Perjuangan ini.
Intervensi dalam aktifitas pasca panen contohnya, para petani tembakau yang mayoritas berada di Dawarblandong, Kemlagi, Jetis dan Gedeg, dapat mengolah hasil panen mereka dengan merajang tembakau kemudian disimpan untuk meningkatkan daya jual ke pasaran.
“Kita akan fokus termasuk pengelolaan pasca panen, ini nanti yang akan kita lakukan. Tadi juga kita dapat masukan dari petani di Pacet, saat panen raya harga komoditas bawang merah anjlok. Kita tekankan perlu untuk pengolahan pasca penen,” ujar Ikfina.
Selain tembakau, bantuan pasca panen untuk komoditas bawang merah juga dinilainya penting. Bawang merah seringkali terdampak oleh panen raya yang menyebabkan harganya anjlok.
Oleh karenanya, BUMD yang digagasnya nanti, disiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani mulai dari pra-panen hingga pasca panen.
“Nanti harus ada pengelolaan, apakah nanti dijadikan bawang goreng (Produk UMKM) maupun minyak bawang merah atau lainnya. Sehingga nanti tetap para petani ini akan mendapatkan harga panen yang bagus dan tidak rugi,” cetusnya. (fath/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS