SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masuk peringkat ketiga survei elektabilitas sosok potensial pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 mendatang. Hasil survei pada 1-10 Januari 2023 di 31 kecamatan se-Kota Surabaya itu, angka elektabilitasnya 17,0 persen.
Perolehan itu menempatkan namanya berada di peringkat ketiga, di bawah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 33,5 persen dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dengan 18,8 persen.
Merespon hasil survei itu, Eri menegaskan tak mau memikirkannya. Dia masih ingin tetap fokus menjalankan tugas sebagai Wali Kota Surabaya, sekalipun masa pemilihan tersisa setahun lagi.
“Ketika saya dipilih warga Surabaya, saya wakafkan diri saya untuk warga Surabaya. Jadi, saya tidak pernah berpikir pindah dari Surabaya,” kata Eri di ruang kerjanya, Rabu (18/1/2023).
Dia menegaskan, lahir dan tumbuh di Surabaya maka dari itu jabatannya saat ini dia kerjakan untuk warga Kota Pahlawan.
“Mangkane, masio mlebu bursa gubernur, bah bursa opo iku, aku lahir dan dadi wali kota nang Suroboyo (Makanya, meskipun masuk bursa gubernur, terserah bursa apa saja, aku lahir dan jadi wali kota di Surabaya, red), jadi aku untuk orang Surabaya,” lanjutnya.
Eri menyebut, ketimbang memikirkan hasil survei itu, dia lebih memprioritaskan penanganan persoalan kemiskinan di Surabaya. “Hari ini masih ada 219 ribu yang masih dalam keluarga miskin. Ada sekitar 300 ribu warga pra miskin, itu jadi tanggung jawab saya,” terangnya.
Sementara, ditanya soal langkah pada 2024 mendatang, politisi PDI Perjuangan ini mengaku, ingin tetap maju di ajang pilwali.
“Insya Allah pilwali, nggak pindah-pindah, gawe wong Suroboyo (untuk warga Surabaya, red),” ujarnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS