SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur melalui organisasi sayap Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menggelar acara peringatan Nuzulul Quran 1444 Hijriah di Aula Megawati, Senin (17/4/2023).
Kegiatan diawali dengan pagelaran kesenian albanjari, pembacaan Al-Quran, dan ceramah agama. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian santunan pada sekira 200 anak yatim dan diakhiri dengan pemotongan tumpeng serta buka puasa bersama.
Plh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Ir Budi Sulistyono, mengatakan, malam Nuzulul Quran memiliki makna penting dalam sejarah Islam. Karena itu, perlu dirayakan dengan kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya dengan buka puasa bersama dan menyantuni anak yatim.
“Tentu saja kita ingin silahturahim, bagaimana betapa gembiranya anak yatim ketika diberi santunan makan bersama, kita doa bersama,” ujarnya.
Selain itu, tambah Budi, kegiatan tersebut juga menjadi salah satu media untuk mempererat silahturahim dan berbagai kebaikan dengan orang sekitar. Mantan Bupati Ngawi juga memotivasi kepada anak-anak yatim piatu yang hadir.
“Semoga anak-anakku semua yang hadir di sini, nantinya sukses meraih cita-citanya. Juga semoga acara ini membawa berkah dan manfaat bagi kita semua,” terangnya.
“Doa khusus untuk kemenangan tentu saja ada, tapi kita minta doa restu ke semuanya, termasuk PDI Perjuangan menghadapi untuk hattrick,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua PC Bamusi Gresik yang juga Wakil Bupati setempat, Hj Aminatun Habibah, dalam tausiyahnya menyampaikan, Al-Quran diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW, untuk dijadikan pedoman bagi umat Islam.
“Baik dalam hubungan dengan Allah SWT, juga hubungan antar manusia yang diciptakan beragam ini. Ada yang berkulit putih, ada yang hitam, dan ada yang berkulit sawo bosok (matang) seperti kita semua,” kata Bu Min, sapaan karib Aminatun Habibah disambut gelak tawa hadirin.
Namun, dari berbagai perbedaan itu, warna kulit, semua sama di mata Allah. Bu Min juga menegaskan, bahwa tingkat ketakwaaan merupakan hal yang bisa membedakan di hadapan Allah SWT.
“Yang menjadi beda di mata Allah, adalah tingkat ketakwaannya. Bukan warna kulitnya ataupun kekayaannya,” tandas Bu Min. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS