Jumat
24 Oktober 2025 | 5 : 55

Peringati Kudatuli, PDI Perjuangan Surabaya Gelar Doa Lintas Agama

pdip-jatim-kudatuli-dpc-sby-280721-3

SURABAYA – PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar doa virtual bersama lintas agama, mengenang kerusuhan 27 Juli 1996 atau disingkat “Kudatuli”, Rabu (28/7/2021).

Peristiwa Kudatuli ini ditandai pernyebuan kantor DPP PDI pimpinan Megawati Soekarnoputri di Jalan Diponegoro Jakarta, 25 tahun silam.

Penyerbuan dilakukan oleh pendukung PDI Soerjadi, yang diback up aparat keamanan saat itu. Suatu peristiwa kekerasan yang brutal, yang hingga kini tercatat sebagai pelanggaran HAM yang kelam, dan belum terang-benderang terungkap.

Baca juga: Peringati Kudatuli, PDI Perjuangan Tabur Bunga di Jalan Diponegoro 58

“Banyak korban tewas dan luka-luka. Kita malam ini mendoakan untuk para korban, untuk para pejuang partai, para pengabdi partai, yang telah gugur mendahului kita,” ucap Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, dalam sambutan acara doa bersama.

Jika di Jakarta meletus tanggal 27 Juli 1996, lanjut Adi, di Kota Surabaya terjadi peristiwa 28 Juli, esok harinya.

“Kerusuhan 27 Juli 1996, saat itu memicu reaksi keras di berbagai daerah. Esok harinya, 28 Juli, pendukung setia PDI Pro-Mega berkumpul di Kebun Binatang Surabaya. Melakukan demonstrasi, long march, melalui Jalan Diponegoro. Aksi unjuk rasa itu diobrak-abrik aparat keamanan,” ujar Adi.

Hadir dalam doa virtual itu Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, para pengurus PDI Perjuangan, kader, anggota dan simpatisan PDI Perjuangan.

Doa virtual dipimpin oleh KH. M. Qodi Syafi’i Al-Hasby (ulama Islam), Pinandita I Wayan Suraba (Hindu),  Romo Sarikan Nyana Abhaya (Budha), Pendeta Liem Tiong Yang (Khonghucu), Pendeta Simon Filantropha, Pastor Timotheus Siga (Katolik).

“Telah 25 tahun peristiwa itu berlangsung. Kita memperingati setiap tahun sebagai pewarisan sejarah kepada generasi muda,” kata Armuji.

“Agar semua pengurus PDI Perjuangan, kader, anggota dan simpatisan selalu ingat, bahwa PDI Perjuangan didirikan dengan darah, keringat dan air mata. Bahkan  pengorbanan harta dan nyawa. Banyak korban berjatuhan akibat peristiwa itu,” lanjut dia.

Kini, di era pandemi Covid-19, di tengah pemberlakuan PPKM Darurat, peringatan peristiwa 27 Juli 1996 dilakukan secara virtual.

“Sejak pandemi Covid-19 melanda, seluruh kader-kader PDI Perjuangan di Kota Surabaya bekerja keras membantu pemerintah sekaligus meringankan beban penderitaan rakyat,” lanjut Adi Sutarwijono.

“Kita terus memperkuat kerja-kerja gotong royong. Kita perkuat Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji dalam upaya keras menangani pandemi Covid-19,” pungkas politisi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya ini. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Upacara Hari Jadi ke-494 Kabupaten Bangkalan, Momentum Dapatkan Energi Baru untuk Berbenah

BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menggelar upacara peringatan Hari Jadi ke-494 Kabupaten ...
SEMENTARA ITU...

Mbak Cicha Dorong Finalis Pemilihan Duta Genre Kabupaten Kediri Aktif Kampanyekan Ini

KEDIRI – Grand Final Duta Genre 2025 kembali digelar di Kabupaten Kediri. Puncak dari proses seleksi selama sebulan ...
EKSEKUTIF

Bupati Rijanto: Dunia Digital Harus Jadi Ladang Dakwah Baru bagi Para Santri

BLITAR – Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 di Kabupaten Blitar berlangsung khidmat di Alon-Alon Kanigoro, ...
LEGISLATIF

Hari Santri Nasional, Ina Ammania Ajak Santri Melek Teknologi sebagai Sarana Berdakwah

BANYUWANGI – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 merupakan momentum penting untuk menengok kembali ...
LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...