TULUNGAGUNG – DPC PDI Perjuangan Tulungagung menggelar peringatan peristiwa Kudatuli (kerusuhan dua puluh tujuh Juli) di Kantor DPC setempat, Selasa (26/7/2022) malam.
Acara peringatan peristiwa bersejarah itu, diisi dengan kegiatan doa bersama (pembacaan Yasin dan tahlil), diskusi dengan para tokoh lawas partai, dan makan bersama dengan menu makanan dari pedagang kaki lima di Tulungagung.
Acara itu juga dihadiri kader PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung yaitu Maryoto Birowo dan Gatut Sunu Wibowo.
Dalam kesempatan itu, Maryoto Birowo mengatakan, peringatan peristiwa kudatuli merupakan upaya mengingat sejarah perjuangan bangsa khususnya PDI Perjuangan menuju eksistensi politik dan sampai saat ini masih sangat eksis di bidang pemerintahan.
“Ini suatu hal yang harus kita kaji dan renungkan, karena kita merupakan generasi penerus, marilah apa yang telah diamanatkan oleh partai, kita tegak lurus menjalankan,” kata Maryoto.
Sebagai kader Banteng yang menduduki jabatan Bupati Tulungagung, lanjutnya, secara konstruksi pemerintahan sudah menjalankan apa yang sudah diamanahkan oleh partai.
Selain itu, kader PDI Perjuangan yang menduduki jabatan legislatif di Tulungagung juga mendominasi. Untuk itu dia minta agar semua kader di semua jabatan untuk terus solid dan saling membantu. “Ketika dalam menjalankan pemerintahan mengalami kesalahan, untuk saling mengingatkan,” ujarnya.
Maryoto mengungkapkan, pada Februari 2024 akan dilaksanakan pemilu presiden sekaligus pemilu legislatif baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten.
Menurutnya, hal ini merupakan langkah awal untuk memotivasi diri bahwa partai besar harus lebih dibesar lagi agar bisa memperoleh kekuatan dalam menentukan arah kebijakan politik baik secara nasional, regional dan kabupaten.
Untuk mencapai itu semua, sebutnya, tidak bisa dilakukan dengan berjalan sendiri. “Bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah mengatakan bahwa perjuangan harus betul-betul kita amankan, kita perteguh dari perjuangan ini betul-betul sulit,” beber Maryoto.
“Kita harus konsisten untuk selalu bersatu, bergotong royong dalam penyelenggaraan pemerintahan,” sambung dia.
Secara teknis, lanjutnya, kebijakan partai sudah memberikan pendalaman dengan sistem pengkaderan dan strategi kepada para pengurus partai di semua tingkatan untuk meningkatkan kapasitas SDM menyongsong Pemilu 2024.
Dalam menjalankan pemerintahan, Maryoto mengaku membutuhkan dukungan dari semua kader-kader PDI Perjuangan untuk menjalankan strategi pemerintahan di Tulungagung, bisa berjalan dengan baik.
“Kita juga sudah sering melakukan konsolidasi dengan 3 pilar partai (eksekutif, legislatif, dan struktural partai) untuk mengevaluasi apabila ada kekurangan-kekurangan di pemerintahan,” terangnya.
Setelah Februari 2024 selanjutnya persiapan Pilkada Tulungagung yang perkiraan dilaksanakan 9 November 2024. Untuk itu Maryoto mengajak semua kader partai memperkuat basic dan ideologi PDI Perjuangan.
Dia juga meyakini bahwa semua kader partai di semua tingkatan sudah mempersiapkan diri dan membuat strategi dalam memenangkan even politik tersebut.
“Yang penting kita tetap bersatu, tetap saling menguatkan. Kita berjuang bersama-sama demi kemenangan partai sekaligus demi memperkuat NKRI,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Wabup Tulungagung Gatut Sunu Wibowo menambahkan, momen peringatan peristiwa Kudatuli dimaknai bahwa keluarga besar PDI Perjuangan Tulungagung bisa selalu kompak, saling bersinergi dan tidak terkotak-kotak.
“Kita harus bersatu dan berpikir bagaimana bisa memenangkan Pemilu 2024,” kata Gatut Sunu.
Khusus Pilkada 2024, dia minta agar semua kader PDI Perjuangan bersinergi, tidak saling mengkhianati dan bersama-sama mengawal dan memenangkan kader terbaik PDI Perjuangan yang nantinya direkomendasi DPP Partai untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2024. (sin/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS