SURABAYA – Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sri Untari Bisowarno mengatakan maraknya radikalisme akhir-akhir ini sebagai tindakan yang meresahkan.
Untari berpendapat, setiap elemen masyarakat seharusnya memahami tentang Pancasila dan kebhinekaan.
Menurut politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur ini, pemerintah seharusnya menghidupkan kembali pelajaran terkait pendidikan Pancasila untuk pelajar.
Selain itu, tambah dia, seluruh agama sebaiknya memberikan materi ajaran yang tidak bertentangan dengan Pancasila.
Sebab, jelas Untari, karena Indonesia bukan negara agama, tapi negara hukum. Sedangkan hukum filosofi tertingginya adalah Pancasila.
“Yang terpenting itu memang harus kembali diajarkan tentang pendidikan ideologi Pancasila sebagai dasar negara,” kata Untari kepada wartawan, kemarin.
Paska perhelatan Pilkada DKI Jakarta, sebut Untari, rasa persatuan antar warga negara Indonesia telah luntur.
Menurutnya, hal itu juga dibarengi dengan hilangnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam setiap sendi kehidupan. Pancasila, jelas dia, dapat mempertahankan kemajemukan di Indonesia.
“Oleh karena itu menciptakan pilkada yang beretika dan santun itu penting agar masyarakat tidak gaduh,” ujarnya.
Soal organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bertentangan dengan Pancasila, Untari mengatakan, Kementerian Hukum dan HAM sebagai pihak yang mengeluarkan izin ormas harus bersikap tegas.
Kementerian terkait, katanya, juga harus memanggil ormas yang dengan sengaja memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk diberi peringatan.
Kalau diperingatkan masih tidak ada perubahan, imbuh Untari, ormas yang bersangkutan itu perlu diberi sanksi tegas. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS