SURABAYA – Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya masih menjajaki pelaksanaan program full day school untuk siswa sekolah dasar (SD).
Kata Whisnu, model full day school untuk siswa SD harus sesuai dengan kebutuhan anak seusianya.
“Akan kita kaji model full day school-nya seperti apa, cocok nggak untuk anak SD,” ujar Whisnu, kemarin.
Dia menyebutkan, untuk siswa SMP dan SMA sudah menjalani program tersebut dan tidak ada kendala hingga saat ini. “Untuk anak SMP dan SMA tidak ada masalah sampai saat ini,” beber wawali yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.
Seperti diketahui, program full day school ini memicu polemik di masyarakat. Sebagian kelompok masyarakat terutama dari kalangan Nahdliyin, menolak lantaran dianggap bakal mematikan madrasah diniyah yang mulai beroperasional sore hari.
Program full day school sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2017.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan, bahwa penerapan full day schol atau yang lebih sering disebut lima hari sekolah dalam satu minggu bukan keharusan.
Oleh karena itu, Jokowi minta masyarakat tidak perlu risau soal wacana lima hari sekolah tersebut.
“Yang selama ini bersekolah enam hari dalam seminggu, silakan lanjutkan. Tidak perlu berubah sampai lima hari,” kata Jokowi melalui fanpage facebook miliknya, yang diunggah Senin (14/8/2017) pagi.
Begitu juga yang sudah menerapkan lima hari sekolah. Kalau memang diinginkan oleh semua pihak, diinginkan masyarakat dan ulama, Presiden Jokowi mempersilakan untuk melanjutkannya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS