NGAWI – Di tengah masyarakat Kabupaten Ngawi, tumbuh subur berbagai macam kesenian. Seperti wayang kulit, ketoprak, reog dan lainnya. Berbagai macam kesenian itu, telah hidup dan menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat.
Kabupaten Ngawi yang dipimpin oleh kader-kader PDI Perjuangan, Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko memiliki komitmen untuk terus melestarikan kesenian. Hal itu semata-mata agar, kesenian yang telah mengakar kuat dalam keseharian masyarakat tetap terjaga dan abadi.
Upaya pelestarian kesenian juga rutin dilakukan. Seperti salah satunya pagelaran wayang kulit semalam suntuk di beranda pasar besar, Ngawi, pada Kamis (11/8/2022) malam.
Gelaran kesenian tersebut sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi yang ke-664 tahun. Sekaligus, menyongsong peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun.
Pagelaran wayang kulit semalam suntuk di pasar besar Ngawi menghadirkan dalang Ki Joko Klenteng. Selain itu juga dimeriahkan oleh penampilan dalang cilik, Ki Bernadio Aditya Prayoga yang tidak lain putra dari Dwi Rianto Jatmiko.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, saat memberikan sambutan pembukaan acara tersebut mengatakan, seluruh masyarakat berkewajiban untuk nguri-uri atau melestarikan budaya, yang tumbuh dan berkembang.
“Sesuai dengan arahan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, kita berkewajiban untuk nguri-uri budaya daerah. Salah satunya melalui kolaborasi kesenian budaya dan sosialisasi seperti ini,” ujar Wabup Antok dihadapan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Wabup Antok juga berpesan, momentum jelang HUT ke-77 RI agar digunakan untuk membangun kesadaran terkait penguatan pemahaman berbangsa dan bernegara.
Implementasi daripada hal itu, dicontohkan Wabup Antok dengan menggelorakan pembagian bendera merah putih, dari tingkat pusat hingga ke desa-desa.
“Itu untuk membangun kembali kesadaran kita tentang berbangsa dan bernegara. Sekaligus untuk mensyukuri atas kemerdekaan Indonesia. Kita sebagai insan yang mengisi kemerdekaan ini, bisa memanfaatkannya dengan baik,” kata Wabup Antok.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu juga menyampaikan, agar masyarakat tetap guyub rukun. Menurutnya, dengan keguyuban itu, hal-hal yang diinginkan oleh masyarakat akan lebih muda tercapai.
“Terlebih pasca pandemi Covid-19 seperti sekarang, perlu adanya upaya percepatan, dan Insya Allah dengan sinergitas, kerukunan dan keguyuban, apa yang kita inginkan akan lebih mudah tercapai,” pungkas Wabup Antok.
Pagelaran wayang kulit semalam suntuk di halaman pasar besar Ngawi dihadiri masyarakat dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Ngawi.
Gelaran wayang kulit tersebut, selain untuk peringatan HUT Ngawi dan menyongsong HUT RI, juga dalam rangka sosialisasi tentang pencegahan rokok ilegal. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS