NGANJUK – Pemerintah Kabupaten Nganjuk sudah mengantisipasi berlakunya era perdagangan bebas, yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di antaranya dengan membekali warga Nganjuk dengan berbagai keterampilan.
Bupati Taufiqurrahman mengatakan, sudah setahun lalu Pemkab Nganjuk melakukan antisipasi datangnya MEA. Di antaranya dengan menggelar berbagai pelatihan bagi warga Nganjuk.
“Tahun depan, kami akan semakin intensif menggelar berbagai pelatihan untuk masyarakat. Dengan begitu warga Nganjuk akan memiliki bekal keterampilan dan bisa bersaing baik dari warga lokal maupun tenaga asing yang bisa saja masuk ke Nganjuk,” kata Taufiqurrahman, Kamis (24/12/2015).
Menurut Taufiq, puluhan pengusaha sangat berminat untuk membangun industrinya di Kabupaten Nganjuk. Bahkan beberapa industri sudah beroperasi tahun ini dan sudah menyerap tenaga kerja lokal.
Pihaknya juga memastikan tahun depan ada beberapa industri baru yang beroperasi, mulai pabrik sepatu, pabrik sarung tangan. “Mereka butuh ribuan tenaga kerja. Yang dibutuhkan tentunya tenaga kerja yang memiliki keterampilan,” ujar bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Nganjuk ini.
Kalangan pengusaha tertarik berinvestasi di Kabupaten Nganjuk, karena adanya akses jalan tolo, serta upah minimum kabupaten (UMK) yang tergolong masih rendah.
“Nganjuk menjadi daya tarik untuk para pengusaha berinvestasi. Apalagi kultur masyarakat Nganjuk yang guyub rukun dan suka gotong royong, menjadi pertimbangan investor untuk berinvestasi,” jelas Taufiq.
Untuk itu, lanjut Taufiq, Pemkab Nganjuk akan mempermudah layanan perizinan. “Kebijakan pembangunan Nganjuk yang akan datang adalah pembangunan berbasis padat karya. Termasuk keberadaan pabrik pabrik ini untuk menyerap tanaga kerja dalam jumlah besar,” katanya.
Sebelumnya, terang dia, terkait perizinan kesannya dipersulit. Tapi dia menegaskan, perizinan melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu tak akan ribet dan sulit. Pemkab sudah menyiapkan tim khusus untuk membantu prosesnya.
“Selama persyaratan lengkap dan sesuai, prosesnya tidak akan membutuhkan waktu lama,” tegasnya.
Tahun 2016, imbuh dia, di Nganjuk akan ada mall atau plaza yang dibangun Pemkab Nganjuk dengan sistem BOT (build operate transfer) bekerja sama dengan pihak swasta. (endy)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS