GRESIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memberikan perhatian serius terhadap bahaya penyakit Tuberculosis (TBC). Sebanyak dua puluh lima tenaga kesehatan (nakes) digembleng dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) selama 6 hari untuk menanggulangi penyakit menular ini.
Wakil Bupati Aminatun Habibah mengatakan, pemkab memberi perhatian serius untuk penanganan penyakit menular. Pihaknya ingin warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Terutama penanganan terhadap penyakit TBC di Gresik,” ujar Bu Min, sapaan akrabnya saat membuka diklat penanggulangan penyakit TBC, Rabu (19/5/2021).
Ihwal penanganan TBC, lanjut Bu Min, pihaknya mengacu pada peraturan kementerian Kesehatan nomor 67 tahun 2016 tentang pedoman penanggulangan TBC yang perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu kedokteran.
“Dalam mengatasi, kita berpedoman pada peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang pedoman penanggulangan TBC dan menyesuaikan SOP serta perkembangan ilmu kedokteran yang ada saat ini,” kata Aminatun Habibah yang pada pilkada lalu diusung PDI Perjuangan.
Wabup perempuan pertama di Gresik ini berharap, diklat dapat diikuti dengan serius para nakes. Sehingga penanggulangan TBC sesuai dengan yang diharapkan.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah, Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno dalam laporannya menjelaskan, diklat ini diikuti 25 tenaga kesehatan di lingkungan pemkab. Diklat diadakan selama enam hari yang berlangsung di ruang Mandala Bhakti Praja Gedung Pemkab Gresik.
Diharapkan dari diklat tersebut, para tenaga kesehatan memiliki potensi dan wawasan di bidang kesehatan, khususnya dalam menangani penyakit menular TBC.
Untuk diketahui, pada tahun 2018, di Indonesia terdapat 301 orang meninggal akibat TBC. Sehingga pada tahun tersebut, Indonesia menempati urutan ke-3 dengan angka penderita TBC tertinggi di dunia. (mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS