PONOROGO – Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan membagikan 41.000 unit mesin traktor, termasuk 3.000 unit yang dibagikan kepada petani di Ponorogo. Pembagian mesin traktor pertanian itu untuk mendukung kebijakan pemerintah yang akan menghentikan impor beras.
Penegasan kembali soal kebijakan stop impor beras disampaikan Jokowi saat berkunjung sekaligus untuk melakukan panen raya padi di Desa Jetis, Ponorogo, Jumat (6/3/2015). Oleh karena itu, Jokowi mengajak semua petani di tanah air agar semangat berproduksi, dan memelihara alat serta areal pertanamannya.
“Kita tidak usah impor beras lagi. Wong sawahe ombone ra umum (punya sawah luasnya tidak umum), kok impor, opo ora isin? Isin mboten? Lha wong negoro liyo sawahe ora ombo, ora okeh malah ngirim (apa tidak malu? Malu tidak? Lha negara lain yang sawahnya lebih kecil malah kirim) berasnya ke Indonesia,” kata Jokowi
Presiden yang juga kader PDI Perjuangan itu mengungkapkan, di beberapa provinsi juga sudah dimulai perbaikan semua irigasi yang rusak. Sebab hampir separo rusak semuanya, sehingga perlu diperbaiki. Sesuai laporan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, lanjut Jokowi, perbaikan irigasi itu sekarang sudah selesai 30%.
Kepada petani, presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana berpesan agar merawat mesin tanam sehingga produksi bisa meningkat lagi. “Semua penduduk kan butuh makan. Oleh sebab itu, sekali lagi saya harapkan, semangat nanam, memelihara, dan panen dengan mesin panen yang ada itu, sehingga hasil produksinya bisa meningkat,” pesan Jokowi.
Saat di Desa Jetis, Jokowi sempat turun ke sawah berlumpur tanpa alas kaki dan menggulung celananya. Mantan Wali Kota Solo itu beberapa saat juga mencoba mesin traktor, didampingi Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Ada kabar baik yang disampaikan Jokowi, yakni pemerintah dalam waktu dekat juga akan menaikkan harga gabah. Kebijakan itu akan diambil pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Besarnya, masih dihitung. Tadi, saya tanya Pak Gubernur (Gubernur Jatim Soekarwo), disarankan agar menentukan harga yang pas dicari waktu yang baik juga,” ungkapnya. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS