SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya mendukung pelajar SMA/SMK yang akan memproduksi film muatan local maindeed (keaslian daerah).
Rencananya, produksi film mengambil lokasi syuting di lokasi yang menjadi destinasi wisata di Kota Pahlawan. Mulai pesisir, nilai historis heritage, yang akan menjadi tema berbagai kisi-kisi problematika sosial di lingkungan kita.
Hal ini diungkapkan, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya yang juga Sekretaris Fraksi PDIP usai menerima puluhan pelajar SMA/SMK yang tergabung dalam Sinau Sinema di ruang fraksi, Rabu (3/7/2024).
Abdul Ghoni mengatakan, Sinau Sinema yang terdiri dari sejumlah pelajar SMA/SMK se-Surabaya akan membuat atau memproduksi film bertemakan Surabaya dengan berbagai problematika sosialnya, termasuk kenakalan remaja.
“Temanya sangat positif untuk edukasi kepada kita semua, bagaimana kita menjaga lingkungan baik di rumah, sekolah, agar para remaja atau Gen-Z sekarang ini peduli terhadap lingkungannya,” ujar Ghoni.
Dia menjelaskan, dari sharing diskusi dengan Sinau Sinema ini rencananya lokasi syuting akan mengambil tempat-tempat yang menjadi destinasi wisata maupun wisata sejarah dan historisnya.
Misalnya, kata Cak Ghoni sapaan Abdul Ghoni MN, rencana lokasinya di Benteng kedung cowek, Sentara Ikan Bulak (SIB),Taman Soroboyo, THP Kenjeran, dan Jembatan Suroboyo di Bulak Kenjeran.
Dengan lokasi syuting di tempat-tempat ini, jelas Cak Ghoni, tentu bisa menambah reputasi lokasi wisata di Surabaya, dan semakin viral sehingga berdampak pada okupansi pengunjung atau wisatawan.
“Lokasi yang dituju nanti juga akan menjadi visualisasi tentang destinasi wisata yang ada di Surabaya, serta pengembangannya ke depan menuju Indonesia Emas 2045, dimana kalangan remaja ikut terlibat didalamnya,” ujar Ghoni yang kembali terpilih menjadi anggota dewan hasil pemilu 2024 lalu.
Dirinya menerangkan, Sinau Sinema yang terdiri dari pelajar se Surabaya juga akan mengangkat tema problematika sosial lainnya seperti, bullying, kenakalan remaja, dan kekerasan.
Pesan moralnya dari film yang akan diangkat adalah, bahwa kenakalan remaja harus dievaluasi sejauh mana pendidikan yang didapat, dan mengenai pembentukan karakter remaja dipengaruhi beberapa faktor yakni didikan orang tua, lingkungan sekitar maupun di lingkungan sekolah.
“Kami sepakat untuk divisualisasikan karena sarat dengan pesan moral kita sebagai warga masyarakat, yang peduli dengan perkembangan Kota Surabaya yang kita cintai ini,” pungkasnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS