Rabu
16 Juli 2025 | 3 : 09

PDI Perjuangan Nilai Pertumbuhan Ekonomi di Jember Masih Semu, Begini Penjelasannya

PDIP-Jatim-Alfan-15032022

JEMBER – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Kabupaten Jember tumbuh 4,53 persen pada 2022, lebih baik daripada tahun sebelumnya yang mencatatkan angka pertumbuhan empat persen. Namun Fraksi PDI Perjuangan menilai pertumbuhan ekonomi itu masih semu.

“Kami mencermati 4,53 persen pada 2022 masih semu. Pemerintah Kabupaten Jember masih harus menjelaskan, sektor apa yang sudah tumbuh, dan berapa prosentasi sumbangannya terhadap pendapatan asli daerah,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Alfan Yusfi, di Jember, Kamis (12/10/2023).

Menurut Alfan, jika pertumbuhan ekonomi diarahkan berbasis usaha mikro kecil menengah (UMKM), masih ada keluhan dari para pelaku yang justru merasa terpuruk.

“Pemkab Jember harus menjelaskan secara rinci, sektor UMKM yang mana yang sudah digarap,” jelasnya.

Upaya penyelesaian masalah kemiskinan yang merupakan jargon kampanye Bupati Hendy Siswanto juga dinilai Fraksi PDI Perjuangan Jember tidak realistis.

“Menurut data BPS Kabupaten Jember per Desember 2022, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan pada Maret 2022 mencapai 232,73 ribu jiwa, atau setara dengan 9,39 persen dari total jumlah penduduk,” terangnya.

Ada pengurangan sebesar 24.360 jiwa bila dibandingkan kondisi Maret 2021 yang sebesar 257.090 jiwa. Seharusnya, angka itu dibarengi dengan tingkat kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

“Hal ini, belum kami lihat, berapa sebenarnya tingkat kemampuan daya beli penduduk, yang sudah mampu ditingkatkan melalui program Pemkab Jember,” jelasnya.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jember juga dinilai tidak tergambar secara utuh.

“Klaim meningkatnya IPM sejak 2021 sebesar 67,11 persen hingga sekarang tidak dibarengi dengan kondisi riil yang dialami penduduk,” terangnya.

Alfan menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan layak.

“Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Faktanya, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Jember masih cukup tinggi,” tandasnya. (alfian/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Pentingnya Sinergi Mitigasi Bencana Industri oleh Perusahaan dan Pemkab Ngawi

NGAWI – Terbakarnya pabrik sepatu PT Dwi Prima Sentosa menjadi peristiwa memilukan di Ngawi, awal bulan ini. ...
SEMENTARA ITU...

Tinjau Rumah Ilmu Arek Suroboyo, Eri Optimis Pertumbuhan Karakter Anak Akan Meningkat

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) untuk melihat proses ...
KABAR CABANG

Komedian Jember Cak Londo Koplak: Saya Ingin Bareng PDIP Ngopeni Kesenian Tradisional

JEMBER – Komedian terkenal di Kabupaten Jember, Wijaya, akrab dikenal Cak “Londo Koplak” memutuskan bergabung ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Hektar Sawah Diserang WBC, Ponorogo Siapkan Penyemprotan Pestisida hingga Tanam Refugia

PONOROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo akan bertindak cepat mengendalikan penyebaran hama wereng yang ...
LEGISLATIF

Proses Perizinan Lamban, Bulek Minta Pemkot Surabaya Sederhanakan Regulasi

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks) minta pemerintah kota (Pemkot) setempat ...
KRONIK

Banyuwangi Mulai Cek Kesehatan Gratis Anak dan Remaja, Bupati Ipuk: Menjaga Masa Depan Bangsa

BANYUWANGI – Program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak dan remaja (usia 7-18 tahun) yang dicanangkan Presiden ...