Kamis
17 April 2025 | 10 : 03

PDI Perjuangan Nilai Pertumbuhan Ekonomi di Jember Masih Semu, Begini Penjelasannya

PDIP-Jatim-Alfan-15032022

JEMBER – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Kabupaten Jember tumbuh 4,53 persen pada 2022, lebih baik daripada tahun sebelumnya yang mencatatkan angka pertumbuhan empat persen. Namun Fraksi PDI Perjuangan menilai pertumbuhan ekonomi itu masih semu.

“Kami mencermati 4,53 persen pada 2022 masih semu. Pemerintah Kabupaten Jember masih harus menjelaskan, sektor apa yang sudah tumbuh, dan berapa prosentasi sumbangannya terhadap pendapatan asli daerah,” ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember, Alfan Yusfi, di Jember, Kamis (12/10/2023).

Menurut Alfan, jika pertumbuhan ekonomi diarahkan berbasis usaha mikro kecil menengah (UMKM), masih ada keluhan dari para pelaku yang justru merasa terpuruk.

“Pemkab Jember harus menjelaskan secara rinci, sektor UMKM yang mana yang sudah digarap,” jelasnya.

Upaya penyelesaian masalah kemiskinan yang merupakan jargon kampanye Bupati Hendy Siswanto juga dinilai Fraksi PDI Perjuangan Jember tidak realistis.

“Menurut data BPS Kabupaten Jember per Desember 2022, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan pada Maret 2022 mencapai 232,73 ribu jiwa, atau setara dengan 9,39 persen dari total jumlah penduduk,” terangnya.

Ada pengurangan sebesar 24.360 jiwa bila dibandingkan kondisi Maret 2021 yang sebesar 257.090 jiwa. Seharusnya, angka itu dibarengi dengan tingkat kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.

“Hal ini, belum kami lihat, berapa sebenarnya tingkat kemampuan daya beli penduduk, yang sudah mampu ditingkatkan melalui program Pemkab Jember,” jelasnya.

Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jember juga dinilai tidak tergambar secara utuh.

“Klaim meningkatnya IPM sejak 2021 sebesar 67,11 persen hingga sekarang tidak dibarengi dengan kondisi riil yang dialami penduduk,” terangnya.

Alfan menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup, melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan layak.

“Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Faktanya, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Jember masih cukup tinggi,” tandasnya. (alfian/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Kesejahteraan Guru Madrasah Terabaikan, Fraksi PDIP DPRD Jember Siap Pasang Badan!

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember siap menjadi garda depan pelindung hak-hak guru madrasah. ...
KRONIK

Tampung Keluhan Petani, Sonny Harap Bulog Tanggung Jawab dan Gerak Cepat

BANYUWANGI – Menyikapi keluhan petani Banyuwangi yang kesulitan menjual gabah ke Bulog, anggota Komisi IV DPR RI, ...
SEMENTARA ITU...

Serahkan Dana Hibah 2025, Ning Ita Tekankan Transparansi dan Kepatuhan Regulasi

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari mensosialisasikan Paket Regulasi dan Penyerahan Simbolis kepada lembaga ...
KRONIK

Bupati Ipuk Minta Kades Optimalkan DD dan ADD untuk Pembangunan Desa

BANYUWANGI – Di tengah efiensi anggaran pemerintah pusat, Anggaran Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak ...
LEGISLATIF

Komisi III DPRD Gresik Gelar Hearing Bahas Pembukaan JPL 11, Ini Hasilnya

GRESIK – Komisi III DPRD Gresik menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan sejumlah pihak, Kamis (17/4/2025). ...
LEGISLATIF

Komisi A DPRD Magetan Sidak 3 Sekolah Rusak, Suyono Wiling Menilai Dinas Dikpora Tidak Cermat Lakukan Pemetaan

MAGETAN – Komisi A DPRD Magetan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah yang mengalami kerusakan. ...