![](https://i0.wp.com/pdiperjuangan-jatim.com/wp-content/uploads/2019/06/pdip-jatim-hasto-rakerda-jatim-2019.jpg?ssl=1)
SURABAYA – Pasca memenangkan Pemilu 2019, PDI Perjuangan langsung membenahi struktur partai. Untuk itu, seluruh kader diminta untuk tidak mengedepankan ego pribadi, tetapi menjadikan kepentingan partai sebagai hal yang utama.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam Pemilu 2019 kader Partai tidak hanya berhasil menjadikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden di periode kedua. Namun juga menempatkan kadernya menjadi Ketua DPRD di lebih dari 18 provinsi.
Menurut Hasto, tantangan ke depan akan lebih berat karena PDIP harus bisa mempertahankan kemenangan, dan bahkan meningkatkannya.
Baca juga: PDIP se-Jatim Total Dukung Megawati
Karena itu, Partai pun harus berbenah sehingga siap dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Yang pertama kali dilakukan adalah pembenahan struktur.
“Kemenangan 2024 akan ditentukan perubahan struktur saat ini. Jangan kedepankan ego, tapi kedepankan kepentingan partai,” tegas Hasto di hadapan ratusan pengurus DPC PDIP se-Jatim dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di kantor DPD PDIP Jatim, Jalan Kendangsari Industri, Surabaya, Minggu (23/6/2019).
Dalam konteks itu pula, DPP PDI Perjuangan mendorong agar para pengurus partai di daerah melakukan pembenahan organisasi demi mewujudkan prinsip partai pelopor dan partai modern. Dan untuk melakukannya, maka partai harus punya kesadaran politik, organisasi, dan lingkungan.
Wujudnya, ke depan, pengurus partai di setiap tingkatan harus bisa menggunakan ilmu-ilmu terapan, riset, serta penelitian pengembangan (Litbang). Sementara dari sisi sikap, yang terutama adalah penegakan disiplin.
Salah satu faktor lingkungan yang harus dilihat adalah bagaimana tren penggunaan alat komunikasi modern di kalangan masyarakat. Maka para pemimpin partai di daerah harus bisa memastikan gerak partai tetap ideologis namun dengan memanfaatkan alat modern sebagai alat perjuangan.
“Jadi berbicara struktur harus bicara ideologis namun juga harus melek teknologi. Tak bisa lagi kalau tak berubah. Karena jaman sudah berubah. Ketua DPC kita adalah orang yang top dan melek teknologi,” bebernya.
Satu hal lagi, Hasto mengatakan struktur partai harus memastikan kehadiran sosok yang bisa merangkul semua kader.
Sebagai gambaran, Hasto mengatakan seorang caleg terpilih di Pemilu 2019 lalu bukanlah karena hasil kerja individu. Namun juga kerja partai dan caleg lain yang belum terpilih.
“Maka ibu ketua umum memerintahkan agar caleg yang belum terpilih pun tak boleh dilupakan. Apapun semuanya sudah bekerja. Jadi tetap dirangkul dan diberi ruang penugasan,” tutur Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS