KEDIRI – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyiapkan dua opsi strategis untuk Pasar Buah Banyakan yang direncanakan bakal dilalui jalan tol Kediri – Kertosono.
Hal ini dia sampaikan saat mengunjungi langsung pasar yang berada di sebelah utara Simpang Empat Banyakan tersebut, Kamis (5/10/2023) sore.
Mas Dhito, sapaan akrabnya, mengaku masih perlu kajian lebih lanjut terkait dua opsi yang tengah disiapkannya itu. Jika hal tersebut sudah diputuskan, maka pihaknya berjanji akan segera mengumumkan.
“Kita sedang pikirkan apakah opsi pertama atau opsi kedua. Opsi pertama dan opsi keduanya masih kita rahasiakan sampai kita putuskan. Baru kita umumkan,” ujarnya.
Ke depan dari dua opsi tersebut pihaknya akan menimbang mana yang terbaik bagi para pedagang. “Kita masih berhitung mana yang terbaik untuk teman-teman pedagang,” tandas bupati yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Adapun Pasar Buah Banyakan aktif selama musim panen Mangga Podang pada kisaran bulan September hingga Februari. Sedangkan jumlah pedagang yang terdaftar di Dinas Perdagangan terdapat 74 pedagang.
Di samping itu, masih banyak pedagang yang juga menjajakan mangga podang di luar kios. Sehingga secara keseluruhan jumlah pedagang yang ada di lingkup pasar tersebut lebih dari 100 orang.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Kabupten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan bahwa Bupati Mas Dhito menginstruksikan untuk tetap memfasilitasi seluruh pedagang yang ada di pasar tersebut.
Perihal putusan dua opsi yang diambil Mas Dhito, kata Tutik, Pemerintah Kabupaten Kediri akan menggelar rapat dengan menghadirkan pihak pengembang jalan tol Kediri – Kertosono pekan depan.
Oleh karenanya, jika Pemkab Kediri telah menentukan kebijakan tersebut, harapannya ratusan pedagang ini akan tetap bisa berdagang. “Perhatian ke pedagang tetap jadi prioritas. Pasar buah harus tetap menjadi ikon Kediri,” katanya.
Melihat besarnya potensi pasar buah tersebut, lanjutnya, pemerintah Kabupaten Kediri sekaligus merencanakan akan menambahkan berbagai UMKM di pasar tersebut di luar musim buah.
Sehingga, diharapkan pedagang ini tidak hanya berjualan di musim mangga podang saja. Namun juga bisa terus mendapatkan pendapatan sepanjang tahun.
Pasalnya, keberadaan pasar tersebut dinilai strategis karena berdekatan sengan lokasi pembangunan bandara baru dan stadion Gelora Daha Jayati yang juga tengah proses pembangunan.
“Karena pasar ini hanya musiman, setelah musim buah, kita upayakan pedagang bisa berjualan oleh-oleh,” jelasnya. (putera/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS