SURABAYA – Parkir tepi jalan umum (TJU) di Jalan Tunjungan kerap jadi spot macet tiap pengendara melintasi kawasan tersebut. Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, evaluasi penataan parkir di Jalan Tunjungan menjadi salah satu prioritas Pemkot Surabaya.
“Karena parkir yang di Jalan Tunjungan banyak hal yang memang dikeluhkan. Yang kedua terkait dengan macet. Jadi terkait dengan tarikan (tarif parkir) dan macet nanti kita akan koreksi,” ujar Eri Cahyadi, Sabtu (12/7/2025).
Menurutnya, kawasan di Jalan Tunjungan sebenarnya telah memiliki kantong-kantong parkir yang cukup memadai. Oleh karena itu, pemkot akan menyosialisasikan pemindahan parkir dari TJU ke area kantong parkir untuk meminimalisir gangguan lalu lintas.
“Kemarin setelah kita cek, sudah punya kantong parkir di sana. Sehingga ini kita sosialisasikan, kita akan jaga. Satu memang tujuannya adalah mengurangi kemacetan, yang kedua agar bisa dikontrol, maka kita nanti letakkan parkir itu pada kantong-kantong yang sudah disediakan,” jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa pemkot akan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dalam upaya pengawasan dan pengendalian parkir. Fokus utamanya adalah memastikan kendaraan tidak lagi parkir di tepi Jalan Tunjungan.

“Nanti yang di tepi jalan umum kita masukkan semuanya, agar tidak lagi sulit dikontrol. Ketika masuk ke dalam tempat parkir yang disediakan, lebih mudah untuk kontrolnya, pengawasannya, dan juga terkait dengan hal kemacetannya,” imbuh Eri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Trio Wahyu Bowo menambahkan, pihaknya telah menyiapkan beberapa kantong parkir sebagai solusi dari penataan ulang parkir TJU Jalan Tunjungan.
“Sebetulnya penataan parkir di kawasan Tunjungan sudah kita siapkan. Kita sudah siapkan kantong-kantong parkir,” ungkap Trio.
Dia menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah menyediakan fasilitas parkir di Gedung Siola dengan kapasitas 200 kendaraan roda empat (R4) dan 700 kendaraan roda dua (R2).
Di sebelahnya, ada pula gedung TEC (Tunjungan Electronic Center) dengan daya tampung 200 R2 dan 150 R4. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS