Jumat
18 April 2025 | 8 : 18

NU dan Muhammadiyah Dukung Hukuman Mati Bagi Pengedar Narkoba

pdip jatim - presiden jokowi di kantor muhammadiyah

pdip jatim - presiden jokowi di kantor muhammadiyahJAKARTA – Pimpinan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mendukung langkah pemerintah menghukum mati pengedar narkoba. Dukungan itu diungkapkan pimpinan pusat dua ormas keagamaan tersebut kepada Presiden Joko Widodo, kemarin.

PBNU sendiri menyetujui pelaksanaan eksekusi hukuman mati bagi pengedar narkoba.

“NU mendukung hukuman mati kepada pengedar narkoba, bukan pengguna,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj, usai menerima kedatangan Jokowi di kantor PBNU.

Menurut Said Aqil, hukuman mati itu sesuai Al Quran. Yakni yang menyatakan, di mana orang yang berbuat merusak di muka bumi, itu harus dibunuh, disalib dan sebagainya.

Sementara, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Malik Fadjar menyatakan, Muhammadiyah mendukung penuh kebijakan Jokowi yang menolak grasi hukuman mati terpidana narkoba. Sebab, sebut Malik Fadjar, narkoba sangat berdampak negatif terutama bagi generasi bangsa yang akan datang.

“Muhammadiyah mendukung sepenuhnya hukuman mati terhadap kejahatan narkoba,” kata Malik.

Saat di kantor PBNU di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jokowi didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto. Rombongan Jokowi langsung disambut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj beserta seluruh jajaran pengurus, termasuk Marwan Jafar yang saat ini menjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Menurut Jokowi, silaturahim dengan jajaran PBNU untuk minta masukan mengenai sejumlah masalah. Selain soal hukuman mati untuk pengedar narkoba, juga masalah terorisme.

“Kami menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan hukuman mati terutama untuk pengedar narkoba. Di situ kami mohon pandangan NU,” jelas Jokowi kepada wartawan.

Jokowi juga minta pendapat soal hukuman mati bagi terpidana terorisme dan radikalisme. “Ketegasan ke depan harus ditingkatkan supaya kita punya kewibawaan,” ujarnya.

Usai kunjungi kantor PBNU, Jokowi melanjutkan silaturahmi ke kantor PP Muhammadiyah, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, Jokowi disambut Malik Fadjar, Bambang Sudibyo, dan sejumlah pengurus lainnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Sumenep Raih WTP Delapan Kali, H. Zainal: Fondasi untuk Melangkah Lebih Maju

SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep atas ...
KRONIK

Atasi Penyebab Banjir, Bupati Sugiri Tinjau Normalisasi Dam dan Drainase

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, melakukan peninjauan ke sejumlah titik perbaikan penanggulangan banjir ...
EKSEKUTIF

Delapan Kali Raih WTP, Bupati Fauzi: Setiap Rupiah Uang Rakyat Harus Dikelola dengan Tanggung Jawab

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menorehkan prestasi membanggakan dalam pengelolaan keuangan daerah. ...
LEGISLATIF

Kesejahteraan Guru Madrasah Terabaikan, Fraksi PDIP DPRD Jember Siap Pasang Badan!

JEMBER – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember siap menjadi garda depan pelindung hak-hak guru madrasah. ...
KRONIK

Tampung Keluhan Petani, Sonny Harap Bulog Tanggung Jawab dan Gerak Cepat

BANYUWANGI – Menyikapi keluhan petani Banyuwangi yang kesulitan menjual gabah ke Bulog, anggota Komisi IV DPR RI, ...
SEMENTARA ITU...

Serahkan Dana Hibah 2025, Ning Ita Tekankan Transparansi dan Kepatuhan Regulasi

MOJOKERTO – Wali Kota Ika Puspitasari mensosialisasikan Paket Regulasi dan Penyerahan Simbolis kepada lembaga ...