TRENGGALEK – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE, berharap kaum perempuan diberi kesempatan dalam hal kepemimpinan.
Menurutnya, kesempatan itu bukan berarti untuk bersaing dengan kaum laki-laki, melainkan memberikan ruang bagi perempuan untuk bisa berdaya.
Penggiat perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan ini meyakini, bila perempuan bisa berdaya maka akan mampu mengangkat harkat dan martabat keluarga.
Dia menyebut, populasi perempuan di Indonesia sebanyak 133,54 juta orang, atau 49,42 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
“Ini merupakan potensi besar untuk bisa melawan krisis yang tengah kita hadapi. Caranya bagaimana, tentunya dengan memberikan mereka ruang atau kesempatan,” ujar Novita, dalam kesempatan Safari Ramadan di Desa Joho, Kecamatan Pule pada Rabu (29/3/2023).
Istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ini menyebutkan, peran perempuan tidak bisa lagi hanya berkutat pada sumur, dapur dan kasur.
Ibunda Siti Khadijah, ungkapnya, sudah diakui oleh Rasulullah Muhammad SAW untuk membantu mengajarkan nilai-nilai kebaikan untuk keluarga maupun agama.
Dia menambahkan, perempuan harus dipintarkan, diberikan kesempatan yang sama. Kalau ada informasi langsung didistribusikan.
Apalagi, di Kabupaten Trenggalek banyak program pemberdayaan dalam rangka mengentaskan kemiskinan, seperti mencetak 5 ribu pengusaha perempuan baru. “Masyarakat di desa bisa meminta pendampingan mulai UMKM, pertanian dan yang lainnya ke kita,” ujarnya.
“Ayo kita bersama-sama menguatkan perekonomian kita dengan UMKM yang andal dan mampu naik kelas bersama,” sambung Novita.
Perempuan yang juga menjabat Bendahara Taruna Merah Putih (TMP) Jawa Timur itu pun mengatakan, bila ingin menciptakan generasi yang berkualitas, maka perlu untuk mencegah terjadinya perkawinan anak.
Dengan alasan apapun, imbuhnya, pernikahan anak harus bisa di cegah, karena pernikahan anak menjadi salah satu pemicu bayi stunting. Terkait itu, dalam setiap kesempatan Pemkab Trenggalek selalu mengampanyekan stop perkawinan anak. (red)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS