MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Pembina Koperasi Jawa Timur. Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Jatim kepada Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi mewakili Ika Puspitasari dalam peringatan Hari Koperasi ke-78 di Stadion Letjen H Soedirman, Bojonegoro, Kamis (17/7/2025).
Penghargaan ini diberikan atas peran aktif Wali Kota Mojokerto dalam mendorong percepatan legalisasi koperasi melalui akta notaris yang pembiayaannya ditanggung penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto.
Menurut Ning Ita, sapaan Ika Puspitasari, hingga kini, telah terbentuk Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh 18 kelurahan di Kota Mojokerto sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Seluruh KMP di Kota Mojokerto tidak hanya kami fasilitasi untuk mengurus legalitas, tetapi juga kami bekali dengan pelatihan bagi para pengurus dan pengawasnya,” ujar Ika Puspitasari, dalam keterangannya, dikutip Jumat (18/7/2025).
Dia menyebutkan, penghargaan ini menjadi bukti bahwa langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Mojokerto berada pada jalur yang tepat.
Lebih dari itu, hal ini menjadi dorongan moral untuk terus menempatkan koperasi sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Pembentukan koperasi ini tidak hanya untuk melaksanakan instruksi presiden, tapi juga sebagai penguat dalam percepatan transformasi ekonomi masyarakat berbasis kolektivitas, dengan menempatkan koperasi sebagai pilar utama demokratisasi ekonomi dan pemerataan kesejahteraan,” jelasnya.
Menurut data terbaru, terdapat 183 koperasi aktif di Kota Mojokerto, yang terdiri dari 43 koperasi dimpan pinjam, 93 koperasi konsumen 7 koperasi pemasaran, 1 koperasi jasa, 21 koperasi produsen, 18 Koperasi Kelurahan Merah Putih.
Wali kota menegaskan, Pemkot Mojokerto akan terus berupaya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi.
“Ada berbagai kondisi koperasi di Kota Mojokerto, tentu kami akan terus berupaya agar seluruh koperasi dapat menjadi koperasi yang sehat. Untuk itu, pelatihan dan pendampingan akan terus kami lakukan bagi para pengurus dan pengawas koperasi. Klinik Koroena juga kami siapkan untuk mendampingi koperasi di Kota Mojokerto,” pungkasnya. (fath/pr)