SUMENEP – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menggelar sosialisasi tentang bahaya narkoba terhadap masyarakat, khususnya para pemuda. Acara tersebut digelar di Pendopo Kecamatan Batuan, Senin (25/10/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Sumenep, Nia Kurnia Fauzi, mengajak masyarakat memiliki mental perlawanan terhadap narkoba. Sebab, jelas dia, narkoba selain menghancurkan mental dan masa depan, juga menjadi awal kehancuran suatu bangsa.
“Narkoba menjadi pintu masuk untuk merusak generasi bangsa, karena efek yang ditimbulkan dari narkoba akan berkaitan dengan aksi lainnya. Seperti aksi kriminalitas, perjudian, dan tindakan tak bermoral lainnya,” jelasnya.
Karena itu, Nia menyampaikan bahwa peran keluarga sangat penting, sebab keluarga merupakan benteng keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Keluarga yang bahagia dan terencana akan bisa menjadi filter terhadap perilaku menyimpang anggotanya, termasuk penyalahgunaan narkoba,” terangnya.
Berdasarkan data Polres Sumenep, kasus penyalahgunaan narkoba pada tahun 2020 mencapai 106 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 164 orang, terdiri atas laki-laki dan perempuan. Sementara di tahun 2021 sampai dengan saat ini jumlah kasus mencapai 40 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 69 orang.
“Alhamdulillah, melihat data itu ada penurunan kasus penyalahgunaan narkoba di Sumenep. Ini menunjukkan ada hasil yang mulai membaik dari segala upaya yang kita lakukan dalam melakukan tindakan pencegahan penyalahgunaan narkoba di Sumenep,” ujarnya.
Dengan begitu, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep ini berharap pengurus TP PKK di masing-masing desa terus aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dalam membantu pemerintah daerah agar generasi muda terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Dengan sosialisasi dan edukasi, kami berharap kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sumenep dapat diturunkan,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS