SIDOARJO – Sederet fakta tak terbantahkan menguak, ada skenario berlangsung untuk menjadikan generasi muda penerus bangsa tak kenal Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Tujuh puluhan orang, sebagian besar mengenakan atribut merah khas PDI Perjuangan, duduk dalam posisi searah menghadap layar proyektor. Pada tampilan layar, tampak sosok perempuan berkerudung merah dan bermasker hitam sedang berbicara. Suasana mendadak hening menyusul kalimat dilontarkan sosok tersebut.
“Keberagaman mulai terkoyak. Yang lebih parah ada upaya penghapusan sosialisasi pengenalan Pancasila terhadap generasi bangsa,” ungkap sosok yang ternyata adalah Puti Guntur Soekarno.
Menguatkan pernyatannya, cucu dari Bung Karno ini lantas menyajikan sederet fakta. Misalnya saja, pembubaran badan pembina pelaksanaan pendidikan penghayatan dan pengamalan Pancasila. Kemudian tidak adanya mata pelajaran pendidikan Pancasila dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.
“Regulasi disektor pendidikan masih belum mengakomodir sosialisasi Pancasila sebagai mata pelajaran wajib,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Puti ini.

Bahkan saat sekarang, kata dia, instansi yang menangani pendidikan juga belum secara penuh menjadikan Pancasila sebagai landasan karakter generasi penerus.
“Materi Pancasila yang terintegrasi dalam pendidikan kewarganegaraan belum berlandaskan pada dokumen histori yuridis,” jelas Puti melalui sambungan internet pada acara bertajuk sosialisasi empat pilar (Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika) di Kafe Banyumili Desa Wage, Taman, Minggu (18/4/2021).
Pada acara tersebut, perempuan anggota DPR RI ini juga mengingatkan bahwa tantangan berbangsa tidak hanya muncul dari internal, juga dari dunia luar. Hal ini terlihat dari pengaruh globalisasi yang semakin luas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam. Termasuk makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional.
Karena itu Puti mengajak seluruh peserta sosialisasi, khsususnya kader-kader Partai, untuk bersama-sama menjaga Pancasila. “Kalau soal menjaga keberagaman, menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, itu sudah tidak bisa ditawar,” katanya. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS