JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam menilai wacana yang dilontarkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk membeli peternakan sapi di Belgia tidak sejalan dengan upaya meningkatkan daya saing industri peternakan dalam negeri.
”Akuisisi peternakan di luar negeri tidak memberi sedikit pun nilai tambah ke stakeholder peternakan di tanah air, terutama para peternak,” kata Mufti Anam, Senin (19/4/2021).
”Benar, Indonesia masih impor daging sapi. Namun itu bukan alasan untuk membeli peternakan di luar negeri, kemudian sapinya diimpor ke Indonesia. Sama saja kalau begitu. Apalagi Belgia, jauh, pengirimannya tentu cukup mahal,” ujarnya.
Konon Menteri BUMN Erick Thohir berencana membeli peternakan sapi di Belgia. Erick kabarnya sudah meminta Duta Besar RI untuk Belgia, Andri Hadi untuk mencarikannya pertenakan sapi yang siap dijual.
Mufti mengatakan, akan jauh lebih baik jika BUMN membantu mengembangkan peternakan sapi di tanah air untuk mengakselerasi tercapainya swasembada daging.
”Politik pangan Presiden Jokowi jelas, yaitu optimalkan potensi dalam negeri. Ini jadi pertanyaan publik, kok malah para menterinya menempuh jalan berbeda dibanding politik pangan presiden,” kata politisi PDI Perjuangan ini.
Dia mengatakan, sejumlah langkah bisa dilakukan untuk memacu peternakan sapi di tanah air.
Kementerian Pertanian, misalnya, juga telah mengembangkan sapi Belgian Blue, bekerja sama dengan UGM dan IPB. Peningkatan mutu genetik ternak juga terus dilakukan melalui riset dan uji coba yang sebagian telah sukses.
Mufti mengatakan, rencana akuisisi peternakan di luar negeri terkesan tidak menghargai peternak dan para peneliti yang telah berjuang keras selama ini meningkatkan produksi daging sapi.
”Bahwa masih ada tantangan peningkatan produksi itu fakta, tetapi seharusnya BUMN bantu dong. Cari lokasinya yang sesuai dengan kebutuhan sapi Belgian blue, begitu pula jenis sapi lainnya, ada Simmental, Limousin, Angus, Madura, Bali, PO, Aceh, dan sebagainya. Sentuh teknologi modern, peternakan 4.0. Tunggu saatnya panen raya menuju swasembada, bahkan bisa ekspor,” ujar mantan ketua HIPMI Jatim tersebut.
”Begitu seharusnya pola pikir membangun kemandirian ekonomi bangsa,” imbuh wakil rakyat dari Dapil Pasuruan-Probolinggo ini. (*/goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS